Permasalahan Rekrutmen PPS: Simak Curhat Peserta, Hingga Ada Yang Merasa Kena Prank

Permasalahan Rekrutmen PPS: Simak Curhat Peserta, Hingga Ada Yang Merasa Kena Prank

dok__rbt.com--

RAKYATBENTENG.COM - Rekrutmen anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kabupaten Bengkulu Tengah diwarnai sejumlah permasalahan yang berujung pada laporan resmi ke Bawaslu Bengkulu Tengah.

 

Mulai dari pengumuman penetapan calon PPS terpilih yang dirilis KPU Kabupaten Bengkulu Tengah diralat oleh KPU itu sendiri, lantaran terdapat peserta yang tak hadir saat tes wawancara namun dinyatakan lulus sebagai pengganti.

 

Kemudian kejanggalan pada sistem penilaian dimana para peserta yang meraih nilai tinggi pada tahapan CAT keberatan dinyatakan tidak lulus, sedangkan peserta dengan nilai rendah justru lulus.

 

Beredarnya video luapan kekecewaan salah seorang calon PPS atas nama Ramida Sari di media sosial Facebook (Fb) yang viral. 

 

BACA JUGA:Viral Video Calon PPS Luapkan Kekecewaan kepada KPU Bengkulu Tengah

 

BACA JUGA:Calon PPS Kabupaten Bengkulu Tengah Tak Terpilih Kompak Lapor ke Sini

 

Tak kalah hebohnya temuan adanya salah seorang peserta asal Kecamatan Taba Penanjung yang nyaris menjadi korban calo. 

 

Dimana ia sudah sempat menyerahkan uang tunai sebesar Rp.4 juta namun tidak lulus, untungnya uang tersebut kembali.

 

Adapun pada pengumuman ralat yang dirilis KPU dijelaskan bahwa berdasarkan rapat pleno yang dilangsungkan Jumat 20 Januari 2023 diputuskan untuk mengganti salah seorang calon PPS dari Desa Semidang atas nama Susilawati menjadi yang benarnya Olgi Norman Ilahi.

 

Secara lengkapnya, poin 1 berbunyi bahwa benar terjadi kekeliruan dalam penulisan nilai pada kolom nama peserta di Kecamatan Semidang Lagan, Desa Semidang dimana pada rekap penilaian atas nama Olgi Norman Ilahi tertulis pada kolom nilai nama Susilawati.

 

BACA JUGA:Prihatin, Banjir Setinggi Atap Rumah Warga, Jembatan di Desa Ini Nyaris Ambruk

 

BACA JUGA:Sempat Capai Pinggang, Banjir di Desa Sidodadi Surut, Ini Penampakannya

 

Pada poin 2 dijelaskan bahwa terhadap kejadian tersebut telah dilakukan koreksi sehingga daftar yang dinyatakan lulus sebagai pengganti PPS pada Desa Semidang yang benar adalah Olgi Norman Ilahi.

 

Komisioner KPU Kabupaten Bengkulu Tengah, Meiky Helmansyah membenarkan adanya peserta yang tidak hadir pada saat tes wawancara namun dinyatakan lulus, masuk enam besar sebagai pengganti. 

 

Untuk itu, pihaknya sudah mengklarifikasi dan langsung melakukan perbaikan.

 

"Memang betul ada kesalahan dari kita. Kesalahan itu akibat salah penulis, karena kita pada saat merekao hasil tes wawancara ada peserta atas nama Olgi Norman Ilahi warga Desa Semidang, Kecamatan Semidang Lagan salah membubuhkan tandatangan saat registrasi ulang pada tes wawancara. Akibatnya tim yang kurang teliti atas berkas itu memasukkan nama Susilawati yang tidak hadir itu," terang Meiky.

 

BACA JUGA:Giliran Jalan Penghubung Kota Bengkulu-Bengkulu Tengah Terendam

 

BACA JUGA:Banjir Rendam Ratusan Rumah, Akses Jalan Penghubung 2 Kecamatan Lumpuh

 

Di sisi lain, peserta yang keberatan dengan pelaksanaan rekrutmen PPS secara resmi membuat laporan di kantor bawaslu.

 

"Saya sudah sampaikan langsung kepada bapak ketua komisioner KPU, bapak Brotoseno, ada yang hujan-hujanan, ada yang sambil menggendong bayi, bahkan ada yang rela pinjam uang karena tidak punya uang untuk pergi mendaftar dengan harapan itu (Tes, red) akan bersih ternyata apa? kita seribuan orang peserta tes kena prank oleh KPU kabupaten," kata Ramida Sari, salah seorang calon PPS asal Kecamatan Talang Empat.

 

Ramida menegaskan bahwa keberanian dirinya dan sejumlah calon PPS lain menyuarakan kekecewaan ke hadapan publik dan membuat pengaduan ke bawaslu bukan menuntut jadi PPS terpilih. 

 

Melainkan Ramida berharap kebenaran dapat ditegakkan dengan diusut tuntasnya permasalahan.

 

BACA JUGA:Akses Jalan Menuju Desa Ini Terendam Banjir Setinggi Lutut, Kendaraan Jangan Nekat

 

BACA JUGA:Jalan Tertimbun Longsor, Desa Kota Niur Terisolir, Begini Kondisinya

 

"Saya nilai tertinggi di Desa Nakau Kecamatan Talang Empat dan untuk pertanyaan wawancara bisa dijawab semuanya. Lalu indikator seperti apa yang menyatakan peserta itu lulus pada saat wawancara. Kemudian juga percuma saja dilakukan tes CAT, sudahlah dapat nilai tertinggi tapi tidak lulus,” kata Ramida lagi.

 

Indra Kusuma Jaya asal Kecamatan Semidang Lagan menyuarakan ketidakpuasannya terhadap rekrutmen calon anggota PPS. 

 

Indra yang meraih nilai CAT 113 dinyatakan tidak lulus, menjadi pengganti pun tidak. 

Padahal Indra mengklaim nilai CAT nya tertinggi se kabupaten.

 

“Saya tidak mengerti mekanisme penerimaan dari KPU ini seperti apa, saya ingin meminta klarifikasi dari KPU bagaimana kriteria yang terpilih dalam tahapan akhir wawancara, karena nilai saya tertinggi CAT di Kabupaten Bengkulu Tengah tapi saya tidak lulus,” kesal Indra.

 

BACA JUGA:Puluhan Rumah Terendam Banjir, Akses Jalan Nasional Nyaris Lumpuh

 

BACA JUGA:Banjir Kepung Bengkulu Tengah, Sekda Rahmat Minta OPD Lakukan Ini

 

Peraih nilai tertinggi lain asal Kecamatan Pematang Tiga, Cicik Erparinda juga mempertanyakan kriteria kelulusan pada penerimaan PPS dari KPU.

 

“Nilai saya tertinggi di Desa Kota Titik, 93 namun yang nilai terendah dengan nilai 26 dinyatakan lulus, Besar harapan saya KPU Kabupaten Benteng dapat menjalan tugasnya dengan adil, terbuka dan jujur,” jelas Cicik.

 

Sedangkan untuk kronologis dugaan praktik percaloan penerimaan anggota PPS, dari keterangan warga yang meminta tak disebutkan identitasnya itu, duit yang ia setorkan senilai Rp.4 juta kepada oknum yang juga berasal dari Kecamatan Taba Penanjung.

 

Hasilnya? dari pengumuman resmi kelulusan PPS yang dirilis pihak KPU Kabupaten, namanya tidak keluar sebagai peserta yang beruntung. 

 

BACA JUGA:Hujan Deras, Debit Air Sungai Rindu Hati Mengganas Jembatan Diinfokan Putus, Cek Faktanya

 

BACA JUGA:Buat Kamu Lulusan SMA, Perusahaan Tambang Ini Buka Lowongan

 

Sedih bercampur kecewa, lantaran sejak awal ia sudah berharap bisa menjadi PPS. Alhasil ia pun menghubungi oknum terduga calo untuk mengembalikan uangnya.

 

"Sudah dikembalikannya tadi malam (Jumat, 20 Januari 2023, red). Utuh Rp4 juta. Dia yang datang ke rumah saya," tuturnya.(tim)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: