Prihatin, Banjir Setinggi Atap Rumah Warga, Jembatan di Desa Ini Nyaris Ambruk

Prihatin, Banjir Setinggi Atap Rumah Warga, Jembatan di Desa Ini Nyaris Ambruk

Kondisi jembatan di Desa Taba Pasemah pagi ini. Tampak aliran sungai mencapai lantai jembatan.--

RAKYATBENTENG.COM – Bencana banjir yang menerpa wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) sejak Minggu, 23 Januari 2023 dinihari tak kunjung surut.

Terbaru, salah satu jembatan penghubung Kecamatan Talang Empat-Kecamatan Pondok Kubang tepatnya di Desa Taba Pasemah nyaris ambruk.

Hal ini lantaran debit air sungai yang sudah mencapai lantai jembatan disertai potongan kayu menghantam keras bagian pembatas jembatan. Hingga pukul 10.49 WIB pagi ini Senin, 23 Januari 2023, jembatan tak dapat dilintasi lantaran derasnya aliran air sungai.

‘’Air belum juga surut. Debit air sudah mencapai lantai jembatan. Sekarang belum bisa dilewati. Warga sudah memasang tali tambahan untuk menahan agar jembatan tidak hanyut,’’ pungkas Kasi Pelayanan Umum Pemdes Taba Pasemah, Hamida Wati.

BACA JUGA:Sempat Capai Pinggang, Banjir di Desa Sidodadi Surut, Ini Penampakannya

BACA JUGA:Akses Jalan Nasional Lumpuh, Antre Kendaraan Kian Panjang

Hamida menuturkan, selain jembatan, banjir juga memasuki pemukiman warga. Berdasarkan data sementara, terdapat 45 rumah yang terendam banjir.

‘’Pemerintah desa membuka posko banjir. Untuk data terkini, 45 rumah warga yang terkena banjir,’’ kata Hamida.

Sementara itu, bencana banjir juga menyerang rumah, kantor desa dan polindes di kawasan Desa Jayakarta Kecamatan Talang Empat.

Ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa.

Tidak hanya rumah, namun akses jalan tertutup banjir sehingga tak dapat dilewati.

BACA JUGA:Banjir Rendam Ratusan Rumah, Akses Jalan Penghubung 2 Kecamatan Lumpuh

BACA JUGA:Jumlah Warga Rindu Hati Terdampak Banjir Mencapai

Kepala desa Jayakarta, Sri Purwanti menyampaikan, air mulai masuk ke rumah dan jalan sekitar pukul 23.05 WIB Minggu, 22 Januari 2023.

‘’Ketinggian air sudah sepinggang orang dewasa, yang masuk rumah semata kaki dan selutut dan satu rumah ada yang setinggi atap. Kalau dari data, ada 50 rumahw arga yang terdampak. Termasuk kantor desa dan polindes,’’ pungkas Sri.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: