SMAN 1 Bengkulu Tengah Terapkan Kurikulum P5, Barang Tak Berguna Disulap Jadi Produk Bermanfaat

SMAN 1 Bengkulu Tengah Terapkan Kurikulum P5, Barang Tak Berguna Disulap Jadi Produk Bermanfaat

--

SMAN 1 Bengkulu Tengah Terapkan Kurikulum P5, Barang Tak Berguna Disulap Jadi Produk Bermanfaat

 

RAKYATBENTENG.DISWAY.ID - Dalam meningkatkan keterampilan dan karakter pelajar, SMAN 1 Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) melaksanakan kegiatan penguatan karakter melalui kurikulum Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). 

 

Peserta merupakan pelajar kelas X SMAN 1 Benteng yang dihadiri Kasi SMA Cabdin Pendidikan wilayah VII, Syamsi Kamaria, SH, pengawas pembina SMA, Bimasyanto, M.Pd dan komite. 

 

Kegiatan diawali dengan penampilan sarapal anam dan bazar raya yang mengambil tema kewirausahaan.

 

BACA JUGA:Perlu Bacaleg Ingat! Bahan Kampanye Boleh Dibagikan, KPU Bengkulu Tengah: Asalkan Tidak Lebih dari Rp100 Ribu

 

BACA JUGA:Bakal Digunakan 22 Pemda se Indonesia Termasuk Bengkulu Tengah, Apa Itu Aplikasi Puja Indah

 

Pengawas Pembina SMA, Bimasyanto, M.Pd menilai kegiatan ini memberikan dampak positif bagi guru dan pelajar di sekolah. 

 

Kegiatan P5 merupakan salah satu ciri dari kurikulum merdeka yang menonjolkan keterampilan dan karakter pelajar. 

 

Tidak hanya dituntut belajar, melainkan juga berkarya dan berinovasi.

 

BACA JUGA:18 HP Android Ini Tak Bisa Lagi Gunakan WhatsApp Mulai Tanggal 24 Oktober 2023, Ada Samsung Galaxy

 

BACA JUGA:Seberangi Sungai Demi Tiba di Sekolah, Belasan Guru Terpaksa Rogoh Kocek Rp2 Juta/Bulan

 

‘’Seperti yang kita lihat, beberapa macam jenis karya yang ditampilkan sebelumnya merupakan barang yang tidak berguna namun didaur ulang kembali menjadi sebuah produk yang bermanfaat. Salah satunya sisa makanan dijadikan pupuk. Ini merupakan hal yang luar biasa jika terus dikembangkan,’’ kata Bimasyanto.

 

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Benteng, Puji Hartati, M.Pd, M.Si melalui Waka Kurikulum, Hariyantoni, M.Pd menyampaikan, pelajar kelas X terbagi menjadi 10 kelompok dan 1 kelompok tambahan dari kelas XI yang produk unggulan yaitu pupuk cair Eco Enzyme.

 

‘’Dalam kurikulum ini akan diberikan wadah pameran bagi para pelajar untuk menampilkan dan mempromosikan langsung berbagai jenis produk berupa makanan, minuman dan batik. Ada satu produk unggulan yang ikut dikenalkan yaitu pupuk cair Eco Enzyme,’’ kata Hariyantoni.

 

BACA JUGA:RUU ASN Disahkan: Pemerintah Beri Kepastian Final Nasib 2,3 Juta Tenaga Honorer se Indonesia

 

BACA JUGA:Penampakan Uang KN Dugaan Korupsi Senilai Rp52.000.000 yang Dikembalikan Mantan Sekda Bengkulu Tengah

 

Ditambahkan Hariyantoni, proses yang dilalui dimulai sejak awal tahun ajaran baru. 

 

Dimulai dari perencanaan produk, peningkatan pengetahuan, membuat produk dan uji coba sebelum dipromosikan.

 

‘’Tema kewirausahaan ini dimulai dari guru-guru atau fasilitator yang mengidentifikasi terlebih dahulu potensi apa yang bisa dikembangkan oleh anak. Adapun tujuan kegiatan P5 ini untuk membangun karakter profil pelajar pancasila yaitu beriman, bertaqwa, berpikir kritis, kreatif, inovatif dan bergotong-royong,’’ demikian Heriyantoni.(cw2/prw)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: