Kritikan Tajam Ormas Bikin Gerah Komite SMAN 1 Bengkulu Tengah, Nasirwandi: Jangan Perkeruh Suasana

Kritikan Tajam Ormas Bikin Gerah Komite SMAN 1 Bengkulu Tengah, Nasirwandi: Jangan Perkeruh Suasana

Harisna Asari dan Nasirwandi--

Kritikan Tajam Ormas Bikin Gerah Komite SMAN 1 Bengkulu Tengah, Nasirwandi: Jangan Perkeruh Suasana

RAKYAT BENTENG.COM - Kritikan tajam yang ditujukan kepada pihak SMAN 1 Bengkulu Tengah terkait dugaan bullying berupa pengeroyokan antar sesama pelajar oleh Ormas Nusantara Institut menuai respon dari pihak Komite. Nasirwandi selaku komite meminta agar pihak luar menahan diri tidak memperkeruh suasana. 

Kepada wartawan, Nasirwandi menjelaskan bahwa saat ini permasalahan sedang ditangani pihak Kepolisian. Di sisi lain di internal sekolah sedang diupayakan penyelesaian secara kekeluargaan dari kedua belah pihak. 

"Kita percayakan saja permasalahan ini dapat diselesaikan dengan baik-baik secara kekeluargaan. Mengingat dan menimbang pelapor dan terlapor masih anak-anak, pelajar. Meski saya sendiri juga dari Ormas dan LSM tetapi saya di sekolah adalah bagian dari komite. Artinya saya juga memiliki keharusan membantu menyelesaikan permasalahan. Saya tidak membela salah satu pihak, hanya saja nama baik sekolah yang terancam karena mencuatnya masalah ini. Jadi jangan tambah diperkeruh suasananya, diharapkan pihak luar untuk menahan diri," ungkap Nasirwandi. 

BACA JUGA:5 Makanan Khas Indonesia Ini Punya Nama yang Nyeleneh, Nomor 3 dan 4 Auto Bikin Otak Travelling

BACA JUGA:Sejumlah Oknum Pelajar SMA Ternama di Bengkulu Tengah Berurusan dengan Polisi, Kasus Apa?

Untuk diketahui, sebelumnya Ormas Nusantara Institut menyayangkan terjadinya tindak dugaan pengeroyokan di sekolah. Lebih-lebih sekolah tersebut merupakan sekolah besar dan favorit di Kabupaten Benteng. 

"Kalau kita melihatnya ada unsur dugaan kelalaian dari pihak sekolah, baikpun dari dewan guru maupun kepala sekolahnya. Karena informasinya kejadian tersebut berlangsung di sekolah dan pada jam sekolah. Kenapa sekolah bisa kecolongan. Bagaimana sistem pengawasan di situ. Dengan kejadian itu tentu berdampak terhadap kredibilitas sekolah, membuat para wali murid was-was. Karena tanggung jawab mengurusi anak di sekolah ya para guru dan kepala sekolah. Bukan hanya mengurusi dana BOS saja tugasnya. Orang tua mana yang terima kalau ketika berangkat dari rumah ke sekolah kondisi anak sehat-sehat, ketika pulang dari sekolah babak belur. Saya pun selaku orang tua pasti tidak terima," urai Harisna Asari.(tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: