Ormas Nusantara Institut Bakal Surati Gubernur Bengkulu, Isinya Minta Dilakukan

Ormas Nusantara Institut Bakal Surati Gubernur Bengkulu, Isinya Minta Dilakukan

Harisna Asari--

Ormas Nusantara Institut Bakal Surati Gubernur Bengkulu, Isinya Minta Dilakukan

RAKYAT BENTENG.COM - Ormas Nusantara Institut tengah menyiapkan surat resmi yang akan ditujukan kepada Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.

Surat tersebut berisikan desakan agar Gubernur melalui Kadis Dikbud Provinsi Bengkulu yang merupakan mantan Kadis Dikbud Bengkulu Tengah Saidirman memanggil dan mengevaluasi SMAN 1 Bengkulu Tengah yang belakangan jadi sorotan publik.

Ini terkait dugaan bullying yang terjadi belum lama ini di sekolah dan kini berproses di Kepolisian. 

"Insya Allah dalam beberapa hari ini akan kita layangkan suratnya. Tadi (Kamis 25 Januari 2024) saya sudah mengkonfirmasi kepada pak Saidir (Kadis Dikbud) via WA kalau saya akan bersurat. Fisik suratnya menyusul, tembusan dari surat ke pak Gubernur. Agar pak Gubernur tahu dan harapan kita bisa mengambil tindakan," ungkap Harisna Asari, Ketua Ormas Nusantara Institut kepada wartawan. 

BACA JUGA:Jalan Segera Dibangun, Desa Tanjung Raman Akhirnya Merdeka dari Keterisolasian, Ini Sosok Penting di Baliknya

BACA JUGA:Kritikan Tajam Ormas Bikin Gerah Komite SMAN 1 Bengkulu Tengah, Nasirwandi: Jangan Perkeruh Suasana

BACA JUGA:Gak Pake Ribet, Cek Penerima Bantuan PIP 2024 Bisa Lewat Handphone, Yuk Simak Caranya

"Seperti yang saya jelaskan sebelumnya bahwa kejadian tersebut tidak bisa dilepaskan dari unsur dugaan kelalaian pihak sekolah. Mengapa tindak dugaan kekerasan bisa terjadi di sekolah yang notabene favorit, ini harus dievaluasi menyeluruh. Mulai dari kepala sekolah sampai ke dewan gurunya. Ini tidak bisa dibiarkan karena menyangkut nama baik sekolah, dan khususnya masa depan putra putri Kabupaten Benteng. Kita ingin kepastian kejadian serupa tidak terulang kembali ke depan," kata Haris. 

Dikonfirmasikan, pihak sekolah menjelaskan bahwa untuk permasalahan sudah diselesaikan lewat pertemuan yang dihadiri kedua belah pihak.

"Sebelumnya kami sudah mengikuti pertemuan dengan kepala desa terkait penyelesaian permasalahan ini. Kalau di sekolah sendiri sudah selesai. Itu hak mereka (ormas, red)," kata Waka Kesiswaan SMAN 1, M Yakin.(tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: