Penasaran Apa Saja yang Terjadi Menjelang dan Sesudah Pembacaan Proklamasi Kemerdekaan? Simak Ulasan Berikut

Penasaran Apa Saja yang Terjadi Menjelang dan Sesudah Pembacaan Proklamasi Kemerdekaan? Simak Ulasan Berikut

Pembacaan teks proklamasi pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB di Jalan Pegangsaan Timur no. 56 Jakarta Pusat --Foto: https://www.aiophotoz.com--

RAKYATBENTENG.COM - Pembacaan teks proklamasi pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB di Jalan Pegangsaan Timur no. 56 Jakarta Pusat merupakan salah satu fakta kemerdekaan Indonesia.

Presiden pertama Republik Indonesia, Sukarno, membacakan teks Proklamasi bersama Mohammad Hatta. Bendera merah putih dikibarkan.

Informasi mengenai kemerdekaan Republik Indonesia kemudian sedikit demi sedikit menyebar ke seluruh pelosok tanah air, terutama melalui saluran radio.

Peristiwa yang berujung pada proklamasi kemerdekaan adalah dijatuhkannya bom atom di Hiroshima pada tanggal 7 Agustus 1945 dan Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. 

BACA JUGA:Ini Website Resmi Beli e-Meterai untuk Daftar CPNS 2024

BACA JUGA:PENTING! Berikut Syarat dan Cara Daftar CPNS 2024

Pada hari yang sama ketika bom atom jatuh di Nagasaki, Jepang, perwakilan Indonesia yaitu Sukarno, Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat berangkat ke Dalat untuk menemui Marsekal Terauchi dan menerima kabar dari Jepang.

Pada tanggal 12 Agustus 1945, Marsekal Terauchi memberitahukan kepada Sukarno, Hatta dan Radjiman, yang masih berada di Dalat, bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Republik Indonesia. Ketiganya kembali ke Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1945. 

Pada hari yang sama, Sutan Sjahrir, Wikana dan Darwis mendapat informasi dari radio BBC bahwa Jepang telah resmi menyerah kepada Sekutu di atas kapal USS Missouri.

BACA JUGA:Mau Ikut Tes CPNS? Perhatikan 7 Poin Penting Ini Agar Terhindar dari Jerat Calo!

BACA JUGA:Tidak Hanya Sebagai Obat Kuat, Ketahui 8 Manfaat Lain dari Kayu Pasak Bumi

Hal ini kemudian mendorong para pemuda untuk mendesak Sukarno-Hatta mendeklarasikan kemerdekaan. Namun, kelompok yang lebih tua menolak dengan alasan menghindari darah saat proklamasi tersebut.

Sukarno, Hatta dan Soebarjo kemudian mendatangi kantor Bukafu di kediaman Laksamana Muda Maeda (Medan Utara), namun mereka tidak menerima informasi apapun tentang instruksi Jepang. 

Sekembalinya ke rumah, Sukarno dan Hatta memulai persiapan pertemuan PPKI pada 16 Agustus 1945. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: