Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan Jatuh Pada Tanggal

Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan Jatuh Pada Tanggal

ilustrasi--

Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan Jatuh Pada Tanggal

RAKYATBENTENG.DISWAY.ID - Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah pada Senin 11 Maret, serta Hari Raya Idul Fitri pada tanggal 10 April.

Selain itu, juga menetapkan puasa Arafah pada tanggal 16 Juni dan 9 Dzulhijjah, dan Idul Adha adalah dijadwalkan pada tanggal 17 Juni 2024, hari kesepuluh Dzulhijjah Tahun 1445 Hijriah.

Keputusan ini diambil setelah memperhitungkan keberadaan Hilal yang sebenarnya. 

Melansir dari situs resmi Muhammadiyah.or.id, penetapan tertuang dalam Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 yang ditandatangani oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti pada 12 Januari 2024.

Data dan kesimpulan yang terkandung dalam hasil Komite Pembaruan Manajemen dan Rekening Kantor Pusat Mohammedia, yang dilampirkan pada pernyataan Kantor Pusat Mohammedia, didasarkan pada "sensus dasar" yang kriterianya adalah "Ajdo-Hilal". 

BACA JUGA:Pelatihan Berbasis Kompetensi Ditutup, Simak Harapan Kepala Dinas Nakertrans Bengkulu Tengah

BACA JUGA:Panas! Petinggi DPW PAN Turun Gunung Hadang Peluang Kursi PPP Bengkulu Tengah di DPRD Kabupaten Bertambah

Hasil perhitungan khusus matahari terbenam dan bulan terbit menggunakan koordinat Marjak Yogyakarta: lintang (F>) = -07°48' dan bujur (1..) = 110 °E21'.

“Aritmatika Dasar” adalah suatu metode perhitungan yang didasarkan pada gerak benda langit, khususnya gerak nyata (sebenarnya) Matahari dan Bulan. Metode ini menghitung gerak dan posisi bulan secara akurat serta memperoleh gerak dan posisi bulan dengan benar dan akurat. 

Sedangkan "bulan sabit" adalah istilah yang digunakan untuk menyebut waktu ketika matahari telah terbenam namun bulan belum terbenam. 

Dengan kata lain, bulan akan terbenam lebih lambat dari matahari, berapa pun perbedaan waktunya. 

Secara geometris, saat matahari terbenam, bulan selalu berada di atas cakrawala, seberapa pun tingginya.

Untuk menentukan hari pertama hilal dalam konsep perhitungan sebenarnya keberadaan hilal harus dipenuhi terlebih dahulu tiga kriteria, yaitu: 1) terjadi konjungsi antara bulan dan matahari, 2) terjadi pertemuan sebelum matahari terbenam, 3) saat matahari terbenam dan bulan belum terbenam, atau bulan berada di ufuk. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: