Menjelajahi 14 Desa Wisata di Indonesia Catatkan Rekor MURI 2023, Ada Wisata Esktrem Diving Bareng Hiu Paus
--
2. Desa Wisata Perkampungan Adat Nagari Sijunjung - Desa Wisata yang Memiliki Rumah Adat Minangkabau Berjajar Terpanjang
Nagari Sijunjung merupakan salah satu Nagari/Desa di Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung yang memiliki kekayaan alam, budaya yang sangat unik dan eksotik sebagai bagian dari kawasan Geopark Nasional Ranah Minang SIlokek memiliki satu perkampungan yang dinamakan Lorong Waktu Minangkabau.
Adalah sebuah Cagar Budaya Nasional yang memiliki lebih kurang 76 Buah Rumah Adat yang berjejer rapi dalam satu kawasan perkampungan Peninggalan Abad Ke 16 - 17 terdiri dari 6 suku, sekaligus menjadi Homestay yang bisa dihuni oleh wisatawan sebanyak 40 rumah Gadang.
Memiliki budaya yang masih terjaga mempunyai kuliner khas seperti Kalamai, kerajinan tenun yang dibuat ibu-ibu penghuni rumah gadang.
Tahun 2019 memperoleh Anugerah Pesona Wisata Indonesia kategori Perkampungan Adat dengan peringkat Juara II Nasional.
3. Desa Wisata Botubarani - Desa Wisata yang Memiliki Habitat Hiu Paus Terbanyak dan Dekat dari Daratan
Botubarani adalah salah satu desa yang berlokasi tepat menghadap ke Teluk Tomini. Desa ini termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Kabilabone, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Sebagian besar penduduk di Desa Botubarani bermata pencaharian sebagai nelayan tradisional dengan moda kapal tidak lebih dari 2 GT (gross tonnage). Mesin penggerak kapal umum yang digunakan adalah motor tempel mesin ketinting dengan kekuatan yang tidak lebih dari 4000 rpm. Nelayan setempat menangkap ikan dengan cara memancing dan menebar jaring.
Untuk wisata hiu paus di Pantai Botubarani terbagi menjadi 3 bagian besar, yaitu wisata melihat, berenang permukaan dan menyelam. Pemilihan wisata didasarkan pada keinginan dan kemampuan dari setiap wisatawan yang datang:
a. Wisata melihat hiu paus dengan perahu Dalam wisata ini, pengunjung menggunakan perahu nelayan sebagai media untuk mendekati kemunculan hiu paus. Dalam satu kapal, maksimal pengunjung adalah tiga orang dengan satu pemandu. Wisata ini biasanya dipilih oleh wisatawan yang tidak dapat berenang atau tidak ingin basah saat berinteraksi dengan hiu paus.
b. Wisata berenang/meyelam permukaan (Snorkling) Pengunjung yang dapat berenang dan menggunakan peralatan sknorkling yaitu masker, snorkel dan kaki katak memilih wisata ini karena dapat melihat hiu paus secara utuh dan jelas di dalam air. Hiu paus yang selalu berada di dekat permukaan membuat wisata jenis ini sangat memungkinkan untuk dilakukan.
c. Wisata menyelam (diving) Wisata jenis ini diminati oleh peselam yang telah memiliki sertifikat menyelam scuba/menggunakan tabung. Melihat hiu paus dari bawah air tentu memiliki sensasi yang berbeda bila dibandingkan dengan wisata jenis lain.
4. Desa Wisata Muntei - Desa Wisata yang Memiliki Seni Rajah Tubuh (Tato) Tertua
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: