Ngeri-Ngeri Sedap! Jalan Inpres Senilai Rp28,6 Miliar di Bengkulu Tengah Sunyi Sepi, Begini Penampakannya
Beginilah suasana jalan inpres yang menghubungkan Desa Ujung Karang ke Desa Renah Semanek. Sunyi sepi tak ada satupun kendaraan melintas--
Ngeri-Ngeri Sedap! Jalan Inpres Senilai Rp28,6 Miliar di Bengkulu Tengah Sunyi Sepi, Begini Penampakannya
RAKYATBENTENG.COM - Baru selesai dikerjakan dengan menelan anggaran kurang lebih Rp28.567.979.000 jembatan dan jalan Inpres Jalan Daerah (IJD) di Kabupaten Bengkulu Tengah belum maksimal dimanfaatkan oleh masyarakat.
Padahal harapan semula jalan membawa banyak manfaat, salah satunya memangkas waktu tempuh baik itu bagi masyarakat maupun para pegawai yang hendak mengarah ke komplek perkantoran.
Faktanya, dari pantauan wartawan pada Senin 18 Maret 2024 sekitar pukul 10.40 WIB sepanjang jalan yang menghubungkan Desa Ujung Karang persisnya depan kantor bupati menuju ke Desa Renah Semanek tidak ada satupun kendaraan roda empat melintas.
Hanya terlihat 1-2 kendaraan roda dua yang agaknya hendak ke kebun. Ada juga sekelompok hewan ternak kerbau berjalan menyeberang mengarah ke kubangan air di pinggir jalan.
BACA JUGA:RESMI! Ini Dia Daftar Lengkap Penerima THR dan Gaji 13 Berdasarkan PP Nomor 14 Tahun 2024
Di siang hari saja dengan suasana jalan seperti itu jadi tantangan tersendiri bagi pengendara terutama roda dua. Lebih-lebih jalan berkelok-kelok, menanjak dan menurun.
Tak terbayangkan jika melintas di malam hari, ketiadaan fasilitas lampu jalan, diapit perkebunan menjadikan jalan tergolong rawan.
BACA JUGA:Asyik, Pegawai Non-ASN Juga Kecipratan THR dan Gaji 13 Tahun 2024, Siapa Sajakah?
Diperkirakan enggannya pengguna kendaraan melintasi jalan lantaran jalan belum berujung di Renah Semanek.
Untuk diketahui sekitar 900 Meter jalan menuju ke belakang kantor BPBD di komplek perkantoran memang belum diaspal hotmix, masih berupa tanah kuning yang ketika hujan berlumpur.
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Bengkulu pernah membeberkan kepada wartawan penyebab belum tersambungnya 100 persen aspal hotmix pada jalan lantaran status lahan belum sepenuhnya clear dari pembebasan.
Alhasil pihak balai melalui kontraktor pelaksana tidak dapat menuntaskan pekerjaan. Direncanakan tahun ini kembali dikucurkan anggaran untuk pembangunan lanjutan.(tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: