Nasib Guru Honorer di Bengkulu Tengah: Mengabdi Sejak 2010 Digaji Rp180 Ribu, Diangkat GTTD Hanya Selama 1 Jam

Nasib Guru Honorer di Bengkulu Tengah: Mengabdi Sejak 2010 Digaji Rp180 Ribu, Diangkat GTTD Hanya Selama 1 Jam

Nasirwandi, Ketua Gerakan Lima Kamis Benteng--

Nasib Guru Honorer di Bengkulu Tengah: Mengabdi Sejak 2010 Digaji Rp180 Ribu, Diangkat GTTD Hanya Selama 1 Jam

RAKYATBENTENG.COM - Mungkin kejadian ini hanya ada di Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu. Terdapat salah seorang guru honorer di salah satu SMP yang sudah bertugas sejak tahun 2010 direnggut haknya tanpa alasan jelas sebagai Guru Tidak Tetap Daerah (GTTD).

Guru tersebut, berinisial RF hanya kurang lebih selama 1 jam saja memegang SK pengangkatan GTTD yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan pada bulan Februari 2024 lalu, sebelum SK tersebut ditarik kembali. 

Mirisnya lagi, rekan-rekan RF sesama guru honorer tidak menemui kendala, resmi menyandang status GTTD dan menerima upah jauh di atas yang diterima sebelumnya saat berstatus GTT dan PTT. Praktis RF yang merupakan lulusan S1 pendidikan Bahasa Inggris ini diliputi kegundahan, mempertanyakan apa sebab dirinya terkesan dizolimi, sementara guru honorer lain 'dianak emaskan'. 

BACA JUGA:Usia Hampir 1 Abad, Jemaah Haji Ini Ungkap Rahasia Tetap Sehat dan Semangat, Salah Satunya Tidak Makan

BACA JUGA:Peserta Latgab dan Persami Kwarcab Gerakan Pramuka Bengkulu Tengah Berebut Cium Tangan Rachmat Riyanto

BACA JUGA:Info Penting dari TASPEN: Alhamdulillah, Gaji 13 Penerima Pensiun Mulai Disalurkan Tanggal

"Kami sudah sempat mempertanyakan permasalahan ini ke dinas pendidikan tapi tidak mendapat jawaban yang jelas. Kita prihatin sekali dengan nasib guru di daerah kita diperlakukan seperti itu, ini penzoliman namanya. Tanpa sebab dan alasan pasti SK GTTD yang sudah dikeluarkan ditarik kembali. Apa permasalahannya? kenapa guru honorer lain tidak ditarik juga SK GTTD nya?," kritik Nasirwandi, Ketua Gerakan Lima Kamis yang menerima pengaduan RF. 

"Kami meminta Pj Bupati dan Sekda turun tangan, panggil dinas terkait. Ini menyangkut nasib guru dan kelangsungan dunia pendidikan di daerah kita. Yang bersangkutan sudah mengabdi, mengajar di sekolah daerah dalam sejak 2010 untuk mencerdaskan anak-anak Bengkulu Tengah. Sejak selama itu dia tidak pernah mengeluh meskipun digaji kecil, katanya tidk sampai Rp200 ribu per bulan. Tapi ketika ada kesempatan pengangkatan GTTD malah diperlakukan seperti itu," pinta Nasirwandi.(tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: