Astaghfirullahaladzim, Dana PIP di Salah Satu SMA/SMK di Bengkulu Tengah Diduga Dipotong Hingga Rp800 Ribu

Astaghfirullahaladzim, Dana PIP di Salah Satu SMA/SMK di Bengkulu Tengah Diduga Dipotong Hingga Rp800 Ribu

Dana PIP di Bengkulu Tengah diduga disunat.--

Astaghfirullahaladzim, Dana PIP di Salah Satu SMA/SMK di Bengkulu Tengah Diduga Dipotong Hingga Rp800 Ribu

 

RAKYATBENTENG.COM – Kasus dugaan pemotongan dana Program Indonesia Pintar (PIP) bagi pelajar terjadi di salah satu SMA/SMK terjadi wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu. Tak tanggung-tanggung, nominal yang dipotong mencapai Rp800 ribu dari total bantuan dana PIP Rp1 juta. Sehingga masing-masing pelajar hanya menerima dana yang tersisa Rp200 ribu. Diketahui, dana PIP merupakan program pemerintah pusat dan DPR RI dalam hal ini, Hj. Dewi Coryati, M.Si.

BACA JUGA:Memalukan, Oknum Dosen Diduga Digrebek Bareng Mahasiswi, Tak Disangka Warga Temukan Alat Ini di Dalam Kamar

 

Disampaikan salah satu wali murid yang enggan disebutkan namanya, jika anaknya yang bersekolah di salah satu SMA/SMK tersebut terdaftar sebagai penerima PIP. Bulan Oktober ini, dana tersebut cair namun tak sesuai yang diharapkan. Setelah dicari tahu, dana tersebut diduga dipotong oleh oknum guru di SMA/SMK bersangkutan dengan alasan biaya administrasi dan biaya untuk uang komite sekolah.

BACA JUGA:Hari Ini Pendaftaran Seleksi PPPK Ditutup, Pendaftar Sementara di Bengkulu Tengah Capai

 

‘’Anak saya masuk dalam daftar penerima PIP. Seharusnya anak saya terima Rp1 juta yang uangnya ditransfer ke rekening. Tapi anak saya malah hanya menerima Rp200 ribu. Alasan oknum guru, duit selebihnya untuk uang komite dan biaya administrasi,’’ ujarnya.

BACA JUGA:Tega! Dugaan Pencabulan Dialami Pelajar Kelas 2 SD di Provinsi Bengkulu, Pelakunya Ayah Kandung

 

Lebih lanjut, dirinya mengatakan jika kurang lebih jumlah anak yang menerima bantuan mencapai 60 orang. Informasi yang diterima, kartu ATM yang tercantum nama masing-masing anak penerima telah dipegang oleh oknum guru, termasuk pin ATM bersangkutan. Saat hendak pencairan, oknum guru diduga melakukan pengambilan sendiri.

BACA JUGA:Pengelola BUMDes Bantah Tilep Dana Desa, Simak Penjelasannya

 

‘’Oknum guru ini yang memegang kartu ATM anak termasuk PIN juga. Kami sebagai wali murid cukup menyayangkan hal ini. Apalagi pemotongannya cukup besar,’’ tutupnya.(fry)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: