Penanganan Karhutla: BNPB Kerahkan 35 Helikopter dan Tebar 341.580 Kg Garam di Langit untuk Modifikasi Cuaca

Penanganan Karhutla: BNPB Kerahkan 35 Helikopter dan Tebar 341.580 Kg Garam di Langit untuk Modifikasi Cuaca

dok_bnpb--

Penanganan Karhutla: BNPB Kerahkan 35 Helikopter dan Tebar 341.580 Kg Garam di Langit untuk Modifikasi Cuaca

RAKYAT BENTENG.COM - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan dukungan pelaksanaan operasi darat maupun udara dalam mengatasi karhutla. 

Untuk operasi udara, pihaknya mengerahkan 35 helikopter yang terdiri atas 13 helikopter patroli dan 22 helikopter water bombing, utamanya di daerah-daerah yang menjadi prioritas penanganan karhutla.

“Jadi ada enam provinsi prioritas yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sumatra Selatan, Riau, dan Jambi. Itu menjadi enam provinsi prioritas kebakaran hutan dan lahan,” ujar Suharyanto dilansir dari laman setkab.go.id.

Selain itu, BNPB juga telah melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) sebanyak 244 kali dengan jumlah garam yang ditebar mencapai 341.580 kilogram.

BACA JUGA:Oknum ASN Bengkulu Tengah Diduga Diintimidasi, Ini Perintah Sekda Rachmat

BACA JUGA:18 HP Android Ini Tak Bisa Lagi Gunakan WhatsApp Mulai Tanggal 24 Oktober 2023, Ada Samsung Galaxy

BACA JUGA:Terdeteksi 6.659 Titik Panas, 80 Persen Berpeluang Jadi Titik Api, 6 Provinsi Ini Prioritas Penanganan

Suharyanto mengatakan, selama dua bulan terakhir BNPB terus melaksanakan TMC di sejumlah provinsi antara lain Riau, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat, Jambi, DKI Jakarta, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan.

Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menjelaskan menegaskan bahwa langkah-langkah mengantisipasi dan mengatasi kebakaran hutan dan lahan akibat terdampak fenomena El Nino terus dilakukan. 

“Kita sekarang ini sejak tanggal 28 September sedang berjibaku di Sumatra Selatan, di Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, sambil juga memonitor yang di Riau, Jambi dan lain-lain,” ujarnya.

Berdasarkan data terbaru, per 2 Oktober 2023, terdeteksi 6.659 titik panas (hot spot) dengan peluang 80 persen menjadi titik api atau fire spot.(tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: