Viral Video Diduga Pendaki Gunung Marapi Terjebak di Tengah Erupsi Dahsyat

Viral Video Diduga Pendaki Gunung Marapi Terjebak di Tengah Erupsi Dahsyat

--

Viral Video Diduga Pendaki Gunung Marapi Terjebak di Tengah Erupsi Dahsyat

RAKYAT BENTENG.COM - Di tengah erupsi dahsyat Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) yang terjadi pada Minggu 3 Desember 2023 diperoleh kabar sebanyak puluhan pendaki terdampak. Pengguna media sosial dihebohkan dengan beredarnya video diduga dua orang pendaki wanita korban erupsi Gunung Marapi.

Salah satunya seperti yang dibagikan akun TikTok @pendaki lawas, memperlihatkan seorang pendaki wanita dengan kondisi lemas meminta tolong, bagian wajah, rambut hingga sekujur pakaiannya dikotori lumpur vulkanik. 

Di video singkat lain yang beredar melalui pesan singkat WhatsApp nampak pendaki wanita lain berambut panjang diikat mengalami kondisi lebih memprihatinkan. Wajah, rambut hingga pakaiannya dipenuhi oleh abu vulkanik.

Di wajahnya terlihat terluka, dan napas sesak. Dengan bersusah payah ia tampak menunjukkan lokasinya yang dipenuhi dengan abu vulkanik, diperkirakan dekat dari lokasi letusan. Ia pun lalu merebahkan tubuhnya karena terlampau lemas. 

Dilansir dari laman bnpb.go.id sebanyak 47 pendaki dilaporkan terdampak erupsi Gunung Marapi. Dari data yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (bnpb) sebanyak 19 pendaki sudah berhasil turun dan diselamatkan oleh tim gabungan. Artinya masih ada 28 pendaki yang belum berhasil turun.

BACA JUGA:Gunung Marapi di Sumbar Meletus, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 3.000 Meter di Atas Puncak

BACA JUGA:Gunung Marapi di Sumbar Meletus, PVMBG Tetapkan Status Waspada, Masyarakat Diminta

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Bambang Warsito, memastikan bahwa kabar yang sempat beredar tentang seorang pendaki meninggal dunia belum dapat diverifikasi.

Tim gabungan masih terus berupaya melakukan pencarian dan pertolongan terhadap para pendaki yang belum berhasil turun. Oleh sebab itu, masyarakat diminta agar tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan yang belum dapat dipastikan kebenarannya.

“Masih simpang siur. Belum dapat dipastikan,” jelas Bambang Warsito.

Hingga saat ini pihaknya bersama BPBD Kabupaten Tanah Datar terus berkoordinasi dengan lintas instansi terkait guna memonitor perkembangan di lapangan, termasuk melakukan tindakan cepat apabila kembali terjadi aktivitas vulkanik susulan.

Di samping itu, BPBD Kabupaten Agam dan Tanah Datar juga terus memberikan imbauan kepada masyarakat, wisatawan dan pendaki untuk terus mengenakan masker, menyusul terjadinya abu vulkanik yang ditimbulkan atas erupsi Gunung Marapi. Di sisi lain, khususnya bagi wisatawan maupun pendaki dilarang keras untuk melakukan aktivitas di radius 3 kilometer dari kawah utama.(tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: