Tokoh Masyarakat Tepis Dugaan Pungutan ke Murid, Bukan untuk Bangun Jalan, Tapi untuk. . .

Tokoh Masyarakat Tepis Dugaan Pungutan ke Murid, Bukan untuk Bangun Jalan, Tapi untuk. . .

Tokoh masyarakat Desa Padang Brunai, Ibnu Hajar, S.Sos.--

RAKYATBENTENG.COM – Informasi adanya dugaan pungutan uang senilai Rp 20 ribu kepada murid di SDN 25 Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) di Desa Padang Brunai Kecamatan Bang Haji untuk pembangunan jalan desa setempat ditepis oleh tokoh masyarakat, Ibnu Hajar, S.Sos.


Kepada RBt, Ibnu mengatakan pungutan tersebut tidaklah untuk membangun jalan desa, melainkan sebelumnya telah terjadi kesepakatan bersama dengan sejumlah masyarakat untuk membeli lahan milik salah satu warga setempat.

Lahan tersebut kini dijadikan rute pembangunan jalan.

Sementara untuk pembangunan jalan, tetap menggunakan anggaran dana desa.

BACA JUGA:Demi Bangun Jalan Desa, Murid SD Diduga Dimintai Uang Rp.20 Ribu

BACA JUGA:Maaf, Hanya 16 KPM yang Terima BLT Dana Desa Tahun Ini, Simak Penjelasan Kadesnya


‘’Awalnya kami di desa meminta agar lahan dihibahkan. Tapi karena pemilik lahan tidak mau, maka disepakati untuk dibeli. Setelah melewati musyawarah, akhirnya disepakati untuk dikumpulkan uang iuran dari masyarakat. Termasuk saya sendiri menyumbang agar lahan bisa dibeli. Jadi sekali lagi, tidak ada namanya uang itu untuk membangun jalan. Kalau jalan, itu tetap yang membangun dari dana desa setempat. Ngambil uang murid itu juga tidak benar juga,’’ pungkas Ibnu.


Sementara diwartakan sebelumnya, Kaur Perencanaan Pemerintah Desa Padang Brunai, Kartiwi membenarkan adanya informasi pengambilan uang secara iuran sebesar Rp 20 ribu.


‘’Memang ada iuran sebesar Rp 20 ribu yang diambil. Sebelumnya sudah melalui musyawarah di sekolah. Tapi kalau kami dari pemerintah desa tidak tahu soal itu. Karena memang rapatnya tidak di kantor desa,’’ kata Kartiwi.

BACA JUGA:Pengaduan Warga: Penguasaan HGU Jadi Penghambat Perekonomian

BACA JUGA:Mau Tau 27 Sekolah Penerima DAK Pendidikan Senilai Rp. 15 M, Simak Rinciannya


Kartiwi menjelaskan, terkait dengan pembangunan jalan desa di sekitar sekolah, pemerintah desa telah menganggarkan dana tersebut.


‘’Kalau di desa sudah dianggarkan untuk membangun jalan rabat beton. Kalau besaran dananya saya kurang tahu. Kami juga sempat kebingungan kenapa ada iuran itu. Karena baru ini terjadi di desa kami,’’ jelas Kartiwi.


Terpisah, saat dikonfirmasi, Kepala SDN 25 Benteng, Nusirwan, S.Pd membantah adanya pembangunan jalan dengan melibatkan sekolah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: