Sering Gangguan Pencernaan? Kenali IBS dan Cara Menanganinya

Ilustrasi--
RAKYATBENTENG.COM - Jika kamu kerap mengalami masalah pencernaan seperti perut kembung, diare, sembelit, atau kram perut yang muncul dan hilang, bisa jadi kamu sedang mengalami Irritable Bowel Syndrome (IBS) atau sindrom iritasi usus besar.
IBS merupakan gangguan fungsi pada saluran pencernaan, khususnya usus besar, yang tidak bersifat menular dan tidak menyebabkan kerusakan permanen, namun bisa sangat mengganggu aktivitas harian.
Meskipun tidak tergolong penyakit serius, gejala IBS yang menetap dalam jangka panjang dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya.
BACA JUGA:Kasus Dokter Cabul di Garut Picu Sorotan: Mengapa Obgyn Masih Didominasi Pria?
Dilansir dari disway.id, Dr. dr. I Ketut Mariadi, Sp.PD-KGEH, FACG, FINASM, dokter konsultan gastroenterohepatologi dari RS Siloam Denpasar Bali, menjelaskan bahwa IBS bersifat kronis dan memerlukan pengelolaan jangka panjang.
Meskipun tidak menyebabkan kerusakan jaringan, penanganan IBS tetap harus serius agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
Penyakit Fungsional vs. Penyakit Organik
Gangguan pencernaan umumnya dikategorikan menjadi dua yakni fungsional dan organik. IBS tergolong penyakit fungsional, di mana tidak ditemukan kerusakan jaringan pada pemeriksaan medis, namun fungsi usus terganggu. Sebaliknya, penyakit organik seperti kanker usus atau IBD menunjukkan kelainan struktural yang jelas.
BACA JUGA:BPJS Kesehatan Tanggung Biaya Gigi Palsu, Ini Besaran dan Syaratnya
Gejala IBS dan Tipe-Tipenya
IBS bisa ditandai dengan rasa nyeri di perut yang membaik setelah buang air besar, perubahan bentuk dan frekuensi tinja, serta perut terasa penuh atau bergas. Ada empat subtipe IBS berdasarkan pola BAB:
• Tipe Konstipasi: didominasi sembelit
• Tipe Diare: ditandai dengan tinja cair dan sering
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: