Mau Berinvestasi Obligasi? Berikut Kelebihan dan Kekurangan Berinvestasi Obligasi

ilustrasi--
BACA JUGA:Jangan Ngaku Pecinta Game Online Jika Belum Tahu Perbedaan Antara Game Online RPG dan FPS
Kecuali gagal bayar, obligasi dianggap relatif lebih aman dibandingkan saham karena instrumen tersebut dapat diterbitkan oleh pemerintah pusat atau negara bagian. Saham umumnya diterbitkan oleh perusahaan. Kerugian dari obligasi
Berikut beberapa kerugian atau risiko berinvestasi pada obligasi:
1. Resiko tidak terbayarnya
Seperti disebutkan di atas, investor obligasi juga harus menghadapi risiko gagal bayar.
Apalagi jika investor berinvestasi pada surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan dan pemerintah daerah.
Pasalnya, banyak terjadi kasus gagal bayar obligasi pemerintah daerah luar negeri pada saat jatuh tempo.
Masyarakat yang berinvestasi pada surat utang pemerintah juga mungkin terkena risiko gagal bayar, namun kecil kemungkinannya.
Sebab selama negara yang bersangkutan tidak bangkrut, niscaya pemerintah akan melunasi utangnya saat obligasi itu datang.
BACA JUGA:Jalan Inpres Rp28 Miliar di Bengkulu Tengah Belum Seluruhnya Hotmix, BPJN Beberkan Penyebabnya
2. Risiko suku bunga
Secara teori, perubahan suku bunga acuan bisa berdampak negatif terhadap harga obligasi. Dengan kata lain, jika suku bunga acuan naik maka harga obligasi akan turun.
Bahkan, investor akan mencari obligasi lain yang kuponnya lebih tinggi bahkan beralih ke saham.
Untuk memahami risiko ini lebih detail dan cara menghitungnya, Anda dapat meninjau artikel kami tentang dampak suku bunga referensi pada obligasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: