Bukan Alkohol, Ternyata Air Minum Salah Satu Pilihan Cairan Pembersih Luka yang Tepat
Ilustrasi--
3. Hidrogen peroksida (H2O2)
Hidrogen peroksida (H2O2) atau hydrogen peroxide bisa digunakan sebagai cairan yang ampuh untuk membersihkan kotoran dan jaringan nekrosis yang ada pada permukaan luka.
Namun, cairan ini tidak dapat digunakan sendiri karena harus dibilas dengan saline setelahnya.
BACA JUGA:5 Manfaat Daun Sirsak untuk Kesehatan dan Contoh Olahan Sederhananya
BACA JUGA:Selain Mencegah Kanker, Ini Sederet Manfaat Buah Bit untuk Kesehatan
Saat ini, H2O2 juga sudah jarang digunakan sebagai cairan pembersih luka. Ini karena H2O2 bisa menghambat proses penyembuhan dan penutupan luka.
Cairan ini juga tidak dapat digunakan untuk membersihkan luka di sekitar saluran sinus
4. Povidone iodine
Povidone iodine, atau yang biasa terkandung dalam betadine, bisa digunakan sebagai cairan pembersih untuk luka terbuka, seperti luka gigitan, tusukan, dan luka tembak.
Beberapa studi juga membuktikan cairan ini bisa digunakan untuk perawatan luka operasi dan menurunkan risiko infeksi pada jenis luka tersebut.
Pasalnya, cairan ini memiliki fungsi antimikroba yang bisa mencegah penyebab infeksi, seperti bakteri Staphylococcus aureus (S. aureus), dermatophytes, jamur, dan virus.
Meski begitu, povidone iodine tidak cocok untuk menangani luka kronis karena tidak boleh digunakan lebih dari tujuh hari.
5. Octenidine
Octenidine bisa digunakan untuk membersihkan luka pada permukaan kulit, kecuali luka yang dekat dengan saluran sinus.
Octenidine diketahui bisa mempercepat proses penyembuhan luka. Cairan ini juga ampuh untuk mencegah infeksi bakteri Pseudomonas aeruginosa (P. aeruginosa) dan S. aureus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: