Heboh, Rekaman Video Call Sex Oknum Kepala Sekolah di Bengkulu Tersebar, Begini Pengakuannya kepada Polisi
Ilustrasi--
Heboh, Rekaman Video Call Sex Oknum Kepala Sekolah di Bengkulu Tersebar, Begini Pengakuannya kepada Polisi
RAKYAT BENTENG.COM - Dunia pendidikan di Provinsi Bengkulu dihebohkan dengan skandal dugaan Video Call Sex (VCS) salah seorang oknum guru menjabat Kepala Sekolah (Kepsek). Terungkapnya skandal usai beredar rekaman video berdurasi singkat VCS antara oknum kepsek yang belakangan diketahui bertugas di salah satu sekolah di Rejang Lebong tersebut dengan seorang pria.
Dilansir dari harianrakyatbengkulu.bacakoran.co, dalam video yang berdurasi 28 detik oknum kepsek berinisial G sedang melakukan VCS dengan seorang pria di salah satu ruangan yang diduga di sekolah. Dalam rekaman video tersebut G tampak membuka sebagian pakaiannya sehingga kelihatan (maaf, red) bagian dadanya.
Kapolres Rejang Lebong AKBP. Juda Trisno Tampubolon, S.IK, MH melalui Kasi Humas Iptu. Sinar Simanjuntak membenarkan adanya kejadian tersebut. Bergerak cepat, polisi sudah mendatangi kediaman oknum kepsek guna mengklarifikasi.
BACA JUGA:Sempat Viral dan Digadang-gadang Jadi Objek Wisata Andalan, Kondisi Terkini Danau Biru Talang Boseng
BACA JUGA:Bawaslu Bengkulu Tengah Tak Mempan Dikritik, Mantan Ketua Panwaslu Sampaikan Pesan Menohok
Kepada polisi, G menerangkan, bahwa VCS tersebut dilakukannya bersama seorang laki-laki yang mengaku bernama Aryo, mengaku sebagai anggota yang berdinas di Yogyakarta.
"Ia (oknum kepsek, red) mengenal pelaku dari media sosial Facebook. Dari perkenalan tersebut keduanya pun berhubungan dekat dan berlanjut bertukar nomor WhatsApp, yang kemudian mulai intens berkomunikasi dan video call melalui whatsapp," jelas Simanjuntak masih dikutip dari harianrakyatbengkulu.bacakoran.co.
Kemudian pada Kamis, 2 November lalu sekitar pukul 14.00 WIB, keduanya melakukan video call dengan cara yang tidak wajar, yakni saling membuka aurat masing-masing hingga perbuatan tersebut direkam oleh pelaku Aryo.
"Dari rekaman tersebut pelaku memanfaatkannya untuk meminta uang kepada G sebesar Rp5 juta dengan cara ditransfer lewat rekening bank. Namun terakhir pelaku Aryo kembali meminta uang sebesar Rp500 juta, hanya saja tidak dikirim," jelas Simanjuntak.
Diduga karena permintaannya tidak digubris, pelaku pun akhirnya menyebarkan rekaman video tersebut.(tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: