Danau Kaco Kerinci: Permata Tersembunyi di Belantara, Airnya Sebening Kaca, Memancarkan Cahaya di Malam Hari

Danau Kaco Kerinci: Permata Tersembunyi di Belantara, Airnya Sebening Kaca, Memancarkan Cahaya di Malam Hari

Danau Kaco--

Danau Kaco Kerinci: Permata Tersembunyi di Belantara, Airnya Sebening Kaca, Memancarkan Cahaya di Malam Hari

RAKYAT BENTENG.COM - Danau Kaco di Kerinci, Provinsi Jambi, Indonesia, adalah salah satu permata tersembunyi di belantara yang menawarkan keindahan alam yang menakjubkan. 

Berada di kawasan TNKS dengan ketinggian 1.289 mdpl permukaan air danau sangatlah bening bak kaca yang membuat kita dapat melihat secara jelas dasar danau.  

Traveler bisa melihat dengan jelas ikan semah yang masih berkerabat dengan ikan mas berenang-renang. Warna air biru kehijau-hijauan, mirip permukaan air di laut. Keunikan lainnya, jika malam tiba dan sinar rembulan menyentuh permukaan danau, maka airnya seperti bercahaya.

Terutama di kala bulan purnama. Air Danau Kaco yang mampu mengeluarkan cahaya yang terang seolah-olah jika dilihat dari kejahuan cahaya tersebut dipancarkan dari Danau Kaco seperti lampu yang diarahkan ke langit.

BACA JUGA:Destinasi Wisata Ini Pernah Jadi Lokasi Syuting Film Hollywood, di Mana Saja?

Mengutip data Balai Besar TNKS, luas Danau Kaco tak lebih dari 90 meter persegi dan lokasinya di Kecamatan Gunung Raya, dekat perbatasan Provinsi Bengkulu. Perlu sedikit perjuangan untuk bisa mencapai lokasi danau yang tersembunyi, dipeluk lebatnya pepohonan hutan hujan tropis Sumatera. 

BACA JUGA:Bukit Ini Diyakini Tempat Bersemayam Bidadari, Lokasi Tak Jauh dari Provinsi Bengkulu

Tempat wisata Danau Kaco telah resmi menjadi salah satu situs warisan dunia yang ditetapkan oleh UNESCO yang dimiliki PBB. Keindahan dan keunikan yang dimiliki oleh danau menjadi alasannya. Untuk menjaga dan melestarikannya, maka danau ini sekarang telah dikelola oleh pihak dari Taman Nasional Kerinci.

Jika para traveler penasaran dengan pesona Danau Kaco, tujuan pertamanya adalah ke Sungai Penuh. Lempur menjadi titik perjalanan terakhir sebelum tiba di Danau Kaco, berjarak tak lebih 20 menit berkendara melewati persawahan dan jalan desa beraspal mulus selebar dua meter. Kita bisa juga memakai jasa ojek dari warga. Udara di kawasan ini sungguh sejuk, berkisar 20 derajat Celcius.

Penanda bahwa kita segera tiba di pintu masuk menuju Danau Kaco sangat mudah, yaitu jika jalannya tak lagi beraspal mulus, mulai berbatu, dan makin menanjak. Sebuah pos berbentuk rumah panggung menjadi akhir perjalanan sekaligus awal langkah menuju danau. Jika membawa kendaraan sendiri bisa dititipkan di sana. 

Untuk pengalaman yang berkesan,  disarankan untuk mengunjungi Danau Kaco selama musim kering, antara Mei hingga September. Sebab jika musim hujan, terutama antara November dan Maret, akses menuju danau cukup sulit ditempuh, berlumpur tebal.(tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: