Heboh Dugaan Pemotongan Uang Transport Atlet PPLPD Bengkulu Tengah, Segini Nominalnya

Heboh Dugaan Pemotongan Uang Transport Atlet PPLPD Bengkulu Tengah, Segini Nominalnya

--

RAKYAT BENTENG.COM - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) menjadi sorotan publik luas. Ini terkait beredarnya informasi dugaan pemotongan uang transport bagi atlet yang mengikuti program Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Daerah (PPLPD). 

Cukup memilukan sekaligus menggelitik, pasalnya besaran uang transport hanya Rp100 ribu untuk per orang atlet yang dibagikan per bulan.

"Berjalan dua bulan, per bulannya Rp100 ribu untuk transport atlet. Dari total atlet ada satu yang tidak kebagian. SPj nya sudah ditandatangani lengkap, tapi pas dibagikan kurang satu amplop. Sudah ditanyakan ke dinasnya tapi tidak ada kejelasan," ungkap salah seorang pelatih salah satu Cabang olahraga (Cabor). 

"Atas kekurangan tersebut sudah ditanggulangi sama ketua cabor kami karena kasihan sama anak. Itu hak mereka, dan kami tidak mau disalahkan," lanjutnya kepada media ini. 

BACA JUGA:Paling Banyak Terima Formasi SMA/SMK Seleksi CPNS 2023, Lowong Penjaga Tahanan Bakal Jadi Primadona

BACA JUGA:Viral di Medsos, Bagian Sensitif Janda Usia 41 Tahun Nyangkut Benda Tumpul

Untuk diketahui, PPLPD adalah wadah atau tempat yang terpusat dimana putra-putri pelajar daerah yang mempunyai bakat, skill, potensi dan kemauan untuk mengasah dan meningkatkan prestasi olahraga menjadi lebih baik dan maju dengan adanya pembinaan dari pelatih yang berkompeten. Kabupaten Benteng sendiri baru melaunching PPLPD pada bulan Juni lalu.

Ditanyakan langsung, Kepala Dispora Benteng, Eddy Susila, S.STP, M.Si mengaku tidak tahu perihal dugaan pemotongan uang transport atlet tersebut. Dijelaskan Eddi bahwa prosedur pembayaran uang transport atlet melalui pelatih.

"Setahu saya diberikan sesuai dengan yang tertera di DPA. Baik itu pelatih, asisten pelatih maupun atlet. Dan itu disampaikan melalui pelatih masing-masing cabor PPLPD. Coba koordinasikan dengan masing-masing pelatih cabor yang atletnya merasa dipotong. Kalau penyalurannya per bulan. Tapi nominalnya saya lupa detailnya," jelas Eddy.(tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: