Pengertian Hari Tasyrik dan Amalan yang Dianjurkan

Pengertian Hari Tasyrik dan Amalan yang Dianjurkan

Ilustrasi__dok--

RAKYAT BENTENG.COMHari Tasyrik merupakan tiga hari setelah Idul Adha (10 Dzulhijjah), yaitu pada 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Ketiga hari ini menjadi istimewa dalam Islam, sebab pada waktu tersebut umat Islam diperbolehkan untuk menyembelih hewan kurbannya. 

Diriwayatkan Imam Bukhari dari Ibnu Abbas bahwa tidak ada amal pada hari-hari ini yang lebih utama daripadanya di hari-hari ini.”

Hari Tasyrik erat kaitannya dengan hari raya Idul Adha. Pada waktu tersebut, umat Islam dilarang untuk berpuasa. Larangan tersebut selaras dengan pelaksanaan kurban itu sendiri.

Tasyrik atau tasyriq dalam bahasa Arab merupakan patron kata masdar dari “syarraqa” yang memiliki arti “matahari terbit atau menjemur sesuatu”. Tasyrik juga diartikan dengan penghadapan ke arah timur, arah sinar matahari.

Karena keistimewaannya, di tiga hari tasyrik ini, umat Islam dilarang untuk berpuasa. Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, bahwa hari tasyrik adalah hari makan dan minum, serta hari dzikir.

BACA JUGA:Selalu Salah di Mata Manusia! Ini Kisah Luqman Al-Hakim, Anaknya dan Seekor Keledai

Ada tiga amalan yang dianjurkan menurut para ulama dalam menjalani hari tasyrik dirangkum dari berbagai sumber

1. Memperbanyak takbir

Mengutip pandangan Ibnu Abbas, Imam Bukhari menulis bahwa perintah dzikir pada hari-hari tertentu di Surat Al-Baqarah ayat 203 dipahami sebagai hari tasyrik. Pada hari itu, Ibnu Abbas bertakbir dan banyak yang mengikutinya. 

Sementara itu, Muhammad bin Ali, diriwayatkan Imam Bukhari, secara khusus membaca takbir selepas shalat. Hal yang sama juga diriwayatkan Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani dari Imam Abu Hanifah yang berpendapat bahwa amal pada hari tasyrik adalah takbir setelah salat. 

Ibnu Bathal yang juga mensyarahkan Shahih Bukhari mengutip pendapat Mahlab, bahwa amal utama pada hari tasyrik adalah pembacaan takbir sebagaimana lafal takbir yang dianjurkan. Bahkan menurutnya, dzikir takbir pada hari tasyrik lebih utama daripada salat sunnah.

2. Memperbanyak Tahlil, Tahmid, dan Takbir

Ibnu Hajar Al-Asqalani pada akhir pembahasan amal pada hari tasyrik mengutip riwayat hadits yang menganjurkan umat Islam untuk membaca tahlil, tahmid, dan takbir. 

BACA JUGA:Keistimewaan Bulan Dzulhijjah, Umat Muslim Wajib Tahu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: