Dan Rasulullah pun Tertawa karena Tingkah Sulaiman bin Shakher, Ini Kisahnya

Dan Rasulullah pun Tertawa karena Tingkah Sulaiman bin Shakher, Ini Kisahnya

Ilustrasi__dok--

RAKYAT BENTENG.COM - Suatu ketika, Nabi Muhammad SAW mengalami hal lucu yang membuat beliau tertawa pada saat bulan Ramadan. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab sahih-nya.

Berawal dari seorang badui yang bernama, Sulaiman bin Shakher al-Bayaadi, ada juga yang mengatakan Salamah. Sulaiman pergi menemui Rasulullah guna menanyakan status hukum dari perbuatannya. Dimana di siang bolong di bulan Ramadan, ia tidak kuat menahan diri untuk tidak berhubungan intim dengan istrinya. 

“Mampus aku! Ya Rasulullah.” kata Sulaiman.

“Apa yang membuatmu mampus Sulaiman?” sergah Nabi kebingungan.

Lalu Sulaiman bilang agak takut dimarahi oleh Nabi,

“Wahai Nabi, aku telah melakukan hubungan intim dengan istriku di bulan Ramadan ini.”

Mengetahui asal-muasalnya, Nabi langsung menyuruh untuk memerdekakan budak kepada Sulaiman sebagai tebusan dosa atas tidak puasanya. Akan tetapi, Sulaiman tidak memiliki budak untuk dimerdekakan. Lantas Nabi menyuruh untuk berpuasa selama dua bulan berturut-turut.

Mendengar kafarat yang kedua ini, badui ini agak kesal, ia menimpali,

“Ya… Rasulullah, jangankan puasa dua bulan berturut-turut, puasa satu bulan penuh saja saya sudah tidak kuat untuk melakukan hubungan intim apa lagi dua bulan? Sungguh aku tidak akan mampu melaksanakan itu, wahai Nabi!”

BACA JUGA:Wahai Anak Muda yang Dimabuk Cinta, Simak Nasihat Imam Asy-Syafi'i Ini

BACA JUGA:10 Jenis Orang yang Salatnya Tidak Diterima, Naudzubillah min Dzalik!

Ternyata alasan yang diajukan oleh badui masuk akal, sehingga Nabi Muhammad memberikan toleransi dan mencari solusi kafarat apa yang cocok untuk Badui ini. Kemudian Nabi memerintahkan kepada Sulaiman untuk memberi makan orang miskin.

Lagi-lagi si Badui ini ngeles dengan berkata bahwa ia tidak memiliki makanan untuk dikasihkan kepada orang miskin, sedangkan ia sendiri pun miskin. Nabi pun kebingungan, semua hal-hal yang diperintahkan tidak ada yang mampu untuk dilaksanakan. 

Sementara kalau tidak diberi sanksi, khawatir akan mengentengkan puasa, namun di sisi lain beliau juga tidak ingin memberatkan umatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: