Secara administratif, desa wisata ini berada di desa Sawahan kecamatan Watulimo kabupaten Trenggalek. Memiliki jarak tempuh 38 km dari kota Trenggalek atau sekitar 1 jam perjalanan menggunakan mobil.
Desa wisata ini dibangun awalnya karena keprihatinan warga yang kondisi lingkungan terutama sungai kurang bersih, produksi pertanian melimpah namun tidak terpasarkan dengan baik.
Atas kegigihan dan gotong royong masyarakat, timbul upaya untuk melakukan konservasi lingkungan melalui pembersihan sungai, rehabilitasi tanaman hutan, pemeliharaan sumber air dan menggali kembali seluruh potensi kearifan lokal yang dimiliki.
Upaya ini diikuti dengan inisiatif sekelompok warga dengan membentuk pokdarwis pada tahun 2015 dengan nama Pokdarwis Duren Sari. Komitmen dan semangat untuk mewujudkan desa wisata sehat, ramah lingkungan, melestarikan budaya dan mengangkat kearifan lokal berbasis masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Sehingga pada tahun 2017 diberi SK oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Trenggalek nomor. 556/141/35.03.025/2017.
Keunikan dan keindahan Desa Wisata Duren Sari Sawahan ditunjukkan melalui bentang alam International Durio Forestry (IDF) menjadi salah satu daya tarik utama . IDF merupakan hutan durian terluas se- Asia Tenggara 650 ha yang pohonnya sebagian besar sudah berumur ratusan tahun, ditanam pada zaman penjajahan dan masih tumbuh subur sampai sekarang.
Masyarakat selalu menjaga dan melestarikan hutan tersebut. Wisatawan dapat trekking IDF dan mengenal berbagai jenis durian, belajar pembibitan durian hingga pengolahan produk durian.
Ada ribuan jenis durian lokal dengan keunikan rasa yang berbeda membuat wisatawan selalu rindu dengan desa ini. Wisatawan dapat menghirup segarnya oksigen hutan dan dapat berinteraksi dengan petani durian, menambah wawasan sekaligus bisa menikmati durian yang jatuh langsung dari pohon pada musim panen. Selain durian, buah manggis juga melimpah di desa ini yang panen bersamaan dengan musim durian.
12. Desa Wisata Towale - Desa Wisata yang Memiliki Perajin Tenun Terbanyak
Pusentase atau “Pusat Laut” yang terletak di Desa Towale, Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala menjadi tujuan wisata yang cukup popular di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Sumur Alam dengan air yang jernih serta pantai pasir putih menjadi daya tarik utama wisatawan untuk mengunjungi lokasi ini.
Sumur alam “Pusentase’ terbentuk secara alami dan memiliki kedalaman sekitar tujuh meter. Sumur ini juga dipercaya memiliki manfaat yang dapat membuat seseorang awet muda apabila mencoba mandi dengan air dari sumur alam ‘Pusentase’. Selain itu, disekitar area Pusat Laut, terdapat pantai pasir putih yang indah dengan garis pantai yang cukup panjang.
Pusat Laut 'Pusentase' Donggala berjarak sekitar 40 KM dari Kota Palu dengan durasi waktu perjalanan sekitar 35 menit. Waktu terbaik untuk mengunjungi lokasi ini adalah jam 9 pagi sampai jam 12 siang bagi anda yang ingin mencoba mandi di Sumur Alam ‘Pusentasi’.
Matahari pukul 9 pagi sampai 11 siang akan menyinari sumur alam ini sehingga anda dapat melihat dasar sumur ‘Pusentase’ dengan refleksi warna hijau tosca yang indah. Lokasi ini juga menawarkan pemandangan perkebunan kelapa yang luas serta sunset yang mempesona di sore hari.
Untuk mengunjungi lokasi ini, pengunjung akan dikenakan biaya masuk sekitar Rp 2.000 sampai Rp 5.000 dan uang parkir. Pusat Laut Donggala akan ramai dipadati pengunjung saat weekend dan hari libur tertentu. Terdapat beberapa fasilitas yang ada di sekitar Pusat Laut “Pusentase’ seperti ruang ganti, café, rumah makan, toilet dan penginapan yang masih belum maksimal dari segi estetika. Sehingga pengunjung disarankan untuk membawa persiapan sebelum mengunjungi lokasi ini
13. Desa Wisata Besani - Pemrakarsa Pembuatan Opak Terpanjang