4 Faktor yang Bisa Menurunkan IQ Anak, Orang Tua Harus Tahu!

4 Faktor yang Bisa Menurunkan IQ Anak, Orang Tua Harus Tahu!

Ilustrasi--

RAKYATBENTENG.COM - Tahukah Anda bahwa kecerdasan intelektual atau IQ anak bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor?

Tidak hanya faktor genetik, hal-hal seperti lingkungan, asupan makanan, dan pengalaman sehari-hari juga memiliki peran penting dalam perkembangan IQ si kecil.

Sebagai orang tua, tentu Anda ingin memberikan yang terbaik agar anak tumbuh cerdas.

Namun, tak hanya memperhatikan faktor yang meningkatkan IQ, Anda juga perlu waspada terhadap hal-hal yang berpotensi menurunkannya.

Berikut adalah empat faktor utama yang dapat menghambat perkembangan IQ anak menurut berbagai penelitian.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.disway.id/read/654903/10-obat-ampuh-untuk-sakit-gigi-bengkak-dijamin-keluhan-hilang

1. Lingkungan yang Tidak Mendukung

Sebuah studi yang diterbitkan di Industrial Psychiatry Journal menunjukkan bahwa kondisi lingkungan tempat anak tumbuh sangat memengaruhi IQ mereka.

Anak yang tinggal di lingkungan mendukung seperti perkotaan, memiliki aktivitas fisik rutin lebih dari 5 jam per minggu, serta orang tua dengan pendidikan dan pendapatan tinggi, cenderung memiliki IQ lebih baik.

Sebaliknya, anak yang tumbuh di lingkungan kurang mendukung, seperti daerah dengan fasilitas terbatas atau kurangnya perhatian terhadap pendidikan, memiliki peluang lebih kecil untuk mengembangkan potensi kecerdasannya.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.disway.id/read/654824/tips-pulihkan-energi-setelah-begadang-di-malam-tahun-baru-biar-tubuh-kembali-fit-lagi

2. Paparan Bahan Kimia Berbahaya

Paparan bahan kimia selama masa kehamilan dapat berdampak negatif pada perkembangan otak anak.

Penelitian di jurnal PLOS One menunjukkan bahwa ibu hamil dengan kadar tinggi bahan kimia seperti di-n-butyl phthalate dan diisobutyl phthalate dalam tubuh melahirkan anak dengan skor IQ yang lebih rendah.

Phthalates sering ditemukan di barang sehari-hari seperti wadah plastik, pengharum ruangan, sampo, dan kosmetik. Anak-anak yang terpapar bahan kimia ini secara berlebihan memiliki IQ lebih rendah hingga enam poin dibandingkan yang tidak terpapar.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.disway.id/read/654481/daun-pepaya-untuk-ibu-hamil-aman-atau-berisiko-yuk-ketahui-faktanya

3. Asupan Tinggi Lemak dan Gula

Makanan yang kaya lemak dan gula tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga perkembangan otak anak.

Penelitian dari Inggris dan Kanada menemukan bahwa anak-anak yang sering mengonsumsi junk food di usia 3 tahun memiliki IQ lebih rendah saat mereka berusia 8-12 tahun.

Sebaliknya, pola makan yang kaya akan nutrisi seperti sayuran, buah, dan makanan bergizi lainnya mendukung perkembangan otak secara optimal.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.disway.id/read/654464/rekomendasi-susu-vegan-bisa-jadi-alternatif-selain-susu-sapi

4. Kekerasan dan Penelantaran

Pengalaman negatif seperti kekerasan atau penelantaran dapat berdampak buruk pada kecerdasan anak.

Penelitian dari University of Queensland menemukan bahwa anak yang menjadi korban penganiayaan memiliki skor IQ rata-rata tiga poin lebih rendah dibandingkan anak yang tidak mengalaminya.

Data dari Mater-University Study of Pregnancy (MUSP) menunjukkan bahwa anak yang menjadi korban kekerasan cenderung kesulitan dalam tes numerasi, literasi, dan penalaran abstrak di usia remaja.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.disway.id/read/654455/susu-murni-diketahui-miliki-manfaat-untuk-menjaga-kesehatan-paru-paru

Sebagai orang tua, penting untuk memastikan anak tumbuh dalam lingkungan yang mendukung, mendapatkan asupan makanan sehat, dan bebas dari pengalaman negatif seperti kekerasan atau paparan bahan kimia berbahaya.

Perhatian lebih pada hal-hal ini dapat membantu anak mencapai potensi kecerdasan maksimal mereka. Jadi, mari ciptakan kondisi terbaik untuk masa depan si kecil! (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: