Demam Berdarah Bisa Menyerang Siapa Saja, Ada Baiknya Kenali Gejala DBD, Khususnya Pada Bayi
ilustrasi--
Demam Berdarah Bisa Menyerang Siapa Saja, Ada Baiknya Kenali Gejala DBD, Khususnya Pada Bayi
RAKYATBENTENG.DISWAY.ID - Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dari nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini lebih banyak terjadi di daerah beriklim tropis dan subtropis, seperti Indonesia.
Tanpa memandang usia, demam berdarah menyerang orang dewasa, anak-anak, dan bayi di bawah satu tahun. Ciri-ciri atau gejala penyakit DBD berbeda-beda pada setiap kelompok umur.
Orang dewasa cenderung mengalami lebih banyak gejala dibandingkan bayi. Terkadang seorang ibu bingung dengan apa yang dialami anaknya karena masih belum bisa berkomunikasi. Agar tidak semakin bingung, berikut ciri-ciri DBD pada anak yang perlu diketahui orang tua.
BACA JUGA:Google Berencana Perkenalkan Fitur AI, Penelusuran Jadi Berbayar?
1. Demam tinggi
Bayi penderita demam berdarah memiliki suhu tubuh yang sangat tinggi, biasanya antara 37,5 hingga 40 derajat Celcius. Gejala ini biasanya muncul 4 hingga 10 hari setelah anak digigit nyamuk Aedes aegypti.
Dilansir dari situs Kementerian Kesehatan Indonesia menyebutkan bahwa suhu tinggi pada bayi akan berlangsung selama 2 hingga 7 hari. Jika anak Anda memiliki suhu di atas 40°C, segera dapatkan bantuan medis. Karena tanpa penanganan lebih lanjut, dikhawatir kondisi bayi akan semakin parah. Pasalnya, demam berdarah bisa menjadi penyakit yang mematikan.
2. Muntah lebih dari tiga kali dalam sehari
Menurut CDC, bayi penderita demam berdarah biasanya muntah lebih dari tiga kali sehari setelah mengalami demam. Hal ini disebabkan adanya ketidaknyamanan fisik pada anak, terutama pada area perut.
BACA JUGA:Dahsyatnya Letusan Gunung Ini Setelah 22 Tahun 'Tertidur', 828 Warga Dievakuasi
BACA JUGA:Beli LPG 3 Kg Pakai KTP? Berikut Penjelasan dan Cara Daftarnya
Jika gejala muntah tidak segera ditangani, bayi Anda akan merasa lelah, dehidrasi, dan lesu, serta kehilangan nafsu makan atau minum ASI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: