Minum Air Es Bisa Bikin Berat Badan Naik, Mitos atau Fakta? Begini Penjelasannya

Minum Air Es Bisa Bikin Berat Badan Naik, Mitos atau Fakta? Begini Penjelasannya

ilustrasi--

Minum Air Es Bisa Bikin Berat Badan Naik, Mitos atau Fakta? Begini Penjelasannya

RAKYATBENTENG.DISWAY.ID - Minum air es adalah kebiasaan yang umum di berbagai belahan dunia, terutama di musim panas. Namun, munculnya mitos seputar minum air es dan potensi kenaikan berat badan telah menimbulkan pertanyaan serius di kalangan masyarakat.

Nah, pada artikel kali ini akan membahas apakah minum air es dapat menyebabkan gemuk, serta bagaimana penjelasan ilmiah terkait fenomena ini.

1. Karakteristik Air Es

Air es adalah air yang membeku pada suhu di bawah 0 derajat Celsius. Beberapa orang beranggapan bahwa konsumsi air es dapat mempengaruhi berat badan karena perbedaan suhu ini dapat memicu respons tubuh tertentu. Namun, apakah klaim ini memiliki dasar ilmiah?

BACA JUGA:Update Kebakaran di SMKN 3 Kota Bengkulu: Api Masih Berkobar, Jalan Ditutup, Warga Dilarang Mendekat

BACA JUGA:Truk Terguling di Lubuk Sini Bengkulu Tengah, Kemacetan Mengular

2. Proses Metabolisme Tubuh

Proses metabolisme tubuh berperan penting dalam regulasi berat badan. Meskipun minum air dingin dapat memaksa tubuh untuk memanaskan air tersebut hingga mencapai suhu tubuh, dampaknya terhadap metabolisme umumnya dianggap minimal. Sebagian besar energi yang dibutuhkan untuk proses ini relatif kecil dan tidak signifikan dalam konteks kenaikan berat badan.

3. Kandungan Kalori dalam Air Es

Air es secara alamiah tidak mengandung kalori. Oleh karena itu, dari segi kandungan kalori, minum air es tidak berbeda dengan minum air suhu ruang. Kenaikan berat badan terjadi ketika asupan kalori melebihi kebutuhan tubuh. Dengan demikian, air es sendiri tidak dapat menjadi penyebab langsung kenaikan berat badan.

4. Efek Sementara pada Metabolisme

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum air dingin dapat mengakibatkan peningkatan metabolisme dalam jangka waktu singkat. Meskipun efek ini nyata, dampaknya terhadap kenaikan berat badan masih diragukan. Kenaikan metabolisme sementara tidak cukup signifikan untuk mengkompensasi perbedaan kalori yang mungkin muncul.

BACA JUGA:Ini Resep yang Paling Banyak Dicari Netizen Indonesia di Mesin Pencari Google Selama Tahun 2023

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: