Cegah Konflik Sosial Pada Pemilu 2024, Kesbangpol Ajak Diskusi Publik Perwakilan 11 Kecamatan

Cegah Konflik Sosial Pada Pemilu 2024, Kesbangpol Ajak Diskusi Publik Perwakilan 11 Kecamatan

RAKYATBENTENG.DISWAY.ID - Mengantisipasi konflik sosial ditengah masyarakat dalam Pemilihan Umum (Pemilu)  2024 mendatang, Pemkab melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bengkulu Tengah melaksanakan diskusi publik bersama Kepala Desa (Kades) dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di 11 kecamatan. 

Diskusi publik dilaksanakan di Kecamatan Karang Tinggi. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh koordinator perwakilan Badan Intelijen Negara (BIN), Plt Kepala Kesbangpol, Staf Ahli Bupati.

Staf Ahli Bupati Bidang Politik dan Hukum, Zamzami Syafei, S. IP, MM mengatakan konsultasi publik ini sangat penting dilakukan menjelang Pemilu ini. Ia menuturkan, berbagai konflik sosial jelang pemilu sangat banyak salah satunya yakni money politic. Melalui kegiatan ini harapan kedepan konflik sosial bisa diredam agar pemilu dapat berjalan dengan baik.

BACA JUGA:Sempat Viral dan Digadang-gadang Jadi Objek Wisata Andalan, Kondisi Terkini Danau Biru Talang Boseng

BACA JUGA:Fakta Mengungkapkan, Inilah Waktu yang Tepat Untuk Memandikan Anak Kucing Sejak Mereka Lahir

‘’Sebagai agenda nasional, pemilu mendatang kita harapkan tidak ada kendala khususnya konflik sosial yang terjadi ditengah masyarakat,’’ kata Zamzami.

Sementara itu, Plt Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Bengkulu Tengah, Eka Nurmeini, S.E, M. Pd mengatakan, deteksi dini konflik sosial jelang pemilu ini dilaksanakan agar senantiasa kedepanklades dan BPD dapat menginventarisir segala konflik yang ada.

Lebih lanjut, Eka mengaku bahwa konflik sosial seperti mata pilih ganda, serta isu-isu lain yang bisa menyebabkan pemilu bermasalah.

BACA JUGA:Merasa Prihatin, Sekda Rachmat Datangi Rumah Korban Dugaan Asusila Anak Usia 7 Tahun di Bengkulu Tengah

BACA JUGA:Oknum ASN Bengkulu Tengah Digerebek Warga, Kepala BKPSDM: Pimpinan OPD Silakan Tindaklanjuti Sesuai PP

‘’Hal-hal semacam ini (konflik sosial, red) tentu saja akan mengganggu jalannya pemilu. Oleh sebab itu perlu dilakukan antisipasi sejak awal salah satunya diskusi publik seperti ini,’’ pungkas Eka.(ae2)

Sumber: