Fakta Unik dan Menakjubkan Jembatan Penghubung Denmark-Swedia yang Terlihat Menghilang di Tengah Laut

Fakta Unik dan Menakjubkan Jembatan Penghubung Denmark-Swedia yang Terlihat Menghilang di Tengah Laut

Jembatan Oresund--

Selain dilintasi oleh mobil, pada tingkat bawahnya terdapat jalur rel kereta api yang menghubungkan antara Ibu Kota Denmark dan Swedia tersebut. Proses pembangunannya memakan waktu hampir lima tahun dan menelan biaya sebesar US$ 4,5 miliar atau sekitar Rp 65 triliun.

2. Pulau Peberholm, Pulau Buatan Transisi Jembatan ke Terowongan

Dikutip dari berbagai sumber, saat rancangan jembatan dan terowongan disetujui, tantangan lain muncul, yakni tidak ada pulau untuk melakukan transisi dari jembatan ke terowongan. Untuk mengatasinya, akhirnya dibangun sebuah pulau buatan yang diberi nama Peberholm.

Pulau buatan Peberholm dibangun untuk mentransfer lalu lintas dari terowongan bawah tanah ke jembatan pendekat. Panjangnya 4 km dan sebagian besar terdiri dari material kerukan dari dasar laut Oresund.  

Sebanyak 1,6 juta m³ batu dan 7,5 juta m³ pasir dan material keruk dibutuhkan untuk membuat pulau buatan dan semenanjung ini. Di mana terowongan Oresund yang terbuat dari beton ditanamkan di bawahnya.

3. Diresmikan Tahun 2000 oleh Raja Swedia dan Ratu Denmark

Jembatan Oresund resmi dibuka pada tanggal 1 Juli 2000 oleh Ratu Margrethe II dari Denmark dan Raja Carl XVI Gustaf dari Swedia. Peresmian jembatan saat itu ditandai dengan setengah maraton besar-besaran yang diikuti oleh sekitar 80.000 orang. 

Dilansir dari nordics.info, pembukaan jembatan untuk lalu lintas pada tahun 2000 menimbulkan dampak sosial dan ekonomi yang besar bagi Denmark dan Swedia. Perjalanan sepuluh menit ini mendorong banyak mobilitas dan arus tenaga kerja, barang dan jasa. Jumlah penumpang harian meningkat dari 3.291 pada tahun 2000 menjadi 18.000 pada tahun 2010. Keterkaitan ini telah membuka peluang baru: misalnya, pada tahun 2005 banyak warga Denmark pindah ke Swedia untuk menghindari meroketnya harga rumah di Denmark dan pulang-pergi setiap hari untuk bekerja. Kekurangan tenaga kerja di Denmark pada pertengahan tahun 2000an menyebabkan pengusaha Denmark merekrut orang Swedia. 

Bahkan krisis ekonomi tahun 2008 tidak menurunkan jumlah penumpang secara signifikan. Namun, peningkatan jumlah pengungsi pada tahun 2015 merupakan pengingat bahwa jembatan Oresund tetap menjadi perbatasan fisik antara dua negara bagian. Dengan arus pengungsi yang lebih memilih Swedia daripada Denmark untuk mengajukan permohonan suaka, banyak dari 163.000 pelamar yang menuju jembatan Oresund melewati Denmark dan awalnya terdaftar di sini daripada di Swedia (di bawah peraturan Dublin). 

Pada tahun 2014, tercatat rata-rata ada 19.000 kendaraan melintas di jembatan ini. Sementara tarif untuk melintasi jalan ini adalah sebesar 54 euro, atau setara dengan Rp 924.000.(tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: