Larangan Mainan Lato-lato Masuk ke Sekolah Meluas

Larangan Mainan Lato-lato Masuk ke Sekolah Meluas

dok__rbt.com--

RAKYAT BENTENG.COM - Mainan lato-lato telah memakan korban. Seorang bocah berusia 8 tahun yang masih duduk di bangku SD diwartakan mengalami luka di bagian mata akibat terkena serpihan lato-lato yang diduga pecah saat dimainkan. 

Menyikapi kasus tersebut, sejumlah sekolah di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) telah menerapkan larangan mainan lato-lato masuk ke sekolah. 

BACA JUGA:Bukan Asal Bengkulu Tengah, Bocah Korban Lato-lato dari Daerah Ini

Seperti disampaikan Refo Azuar, S.Pd, Kepala SDN 02, secara pribadi Refo menilai memainkan lato-lato cukup berisiko mencederai si pemain ataupun orang lain. Lebih lagi yang memainkannya anak-anak. 

"Kalau di sekolah kami sudah diterapkan (SDN 02, red), tidak dibolehkan bawa mainan lato-lato ke sekolah. Saya pribadi menilai permainan ini cukup membahayakan dan butuh pengawasan," kata Refo

BACA JUGA:Beredar Foto Bocah Dirawat di RS Korban Lato-lato Disebut-sebut Asal Bengkulu Tengah, Fakta atau Hoaks?

Terpisah, Kepala SDN 40 Benteng, Roto, M.Pd mengaku belum melihat adanya anak murid yang bermain lato-lato di sekolah. 

"Tapi kita tetap melarang murid bermain di dalam kelas. Jika masih ada kedapatan bermain pada jam belajar akan disita oleh guru," ujar Roto. 

BACA JUGA:Anak Anda Dilanda Demam Lato-lato, Simak Dampak Positif dan Negatifnya

Sementara di SDN 11 Benteng, menurut Zaituni, S.Pd, Kepala sekolah (Kepsek) lebih mengajak orang tua memberi edukasi, arahan dan mengawasi anak-anaknya mulai dari lingkungan rumah terkait apapun jenis permainan. Jika mainan tersebut berbahaya hendaknya orang tua langsung mencegah agar si anak tidak memainkannya. Di SDN 11 sendiri sudah menerapkan larangan mainan lato-lato masuk ke sekolah.(sir2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: