Kadis Dikbud Bengkulu Merasa Kecewa, Sanksi untuk Sekolah Tak Ikut LKBB Menanti

Kadis Dikbud Bengkulu Merasa Kecewa, Sanksi untuk Sekolah Tak Ikut LKBB Menanti

Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu, Drs. Eri Yulian Hidayat, M.Pd. foto: dok RBt--

RAKYATBENTENG.COM - Dibalik kepuasan Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu, Drs. Eri Yulian Hidayat, M.Pd atas penyelenggaraan kegiatan Lomba Keterampilan Baris Berbaris (LKBB) tingkat SMA sederajat se Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) pada Kamis 1 September 2022 pagi, tersimpan sebuah kekecewaan. 

Bagaimana tidak? dari total SMA dan SMK di bawah naungan Dinas Dikbud Prov yang ada di Benteng, hanya lima sekolah yang berpartisipasi. 

Eri sendiri sudah beberapa kali mengimbau, baik secara langsung maupun melalui berita di media. Namun hingga pendaftaran ditutup tidak seluruh sekolah ikut serta dengan berbagai alasan. 

BACA JUGA:Pelajar SDN 72 Benteng Juara III Lomba SKJ Tingkat SD se-Provinsi Bengkulu

BACA JUGA:Kecamatan Karang Tinggi Juara I Lomba Defile

"Sesungguhnya rugi bagi sekolah itu sendiri (tidak ikut LKBB, red). Lomba seperti ini kan menjadi ajang membina, memupuk keterampilan dan kreativitas anak. Sekaligus juga ajang mempererat silaturahmi bagi anak-anak kita dari sekolah yang berbeda. Ya minimal akan kita beri teguran dulu kepada sekolah yang tidak mengirim (peserta LKBB, red)," ungkap Eri kepada wartawan usai membuka acara. 

Ditanyakan lebih lanjut adakah sanksi lain menanti pihak sekolah selain teguran karena terkesan mengabaikan imbauan dan ajakan pimpinan menyukseskan LKBB, Eri mengatakan tak menutup kemungkinan penyaluran bantuan akan diprioritaskan kepada sekolah-sekolah yang dinilai support terhadap apapun program dinas yang bekerjasama dengan pihak ketiga. 

BACA JUGA:Kepala Cabdin dan Kepala SMAN 6 Bertukar

BACA JUGA:75 KK Terdampak Banjir, 1 Jembatan Putus

"Karena mereka (sekolah, red) tidak support, kita pun juga tidak support terhadap mereka. Misal sekolahnya seharusnya dapat bantuan, kita alihkan ke sekolah lain. Ini bentuk reward and punishment terhadap sekolah. Kegiatan seperti ini kan cukup bagus dan bermanfaat. Apalagi ini pertama kalinya diadakan. Insya Allah kegiatan berikutnya akan diadakan lebih meriah lagi, sampai ke tingkat provinsi," jelas Eri.(cw1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: