Kenali Gangguan Anxiety, Ini Gejala Fisik Penderita yang Perlu Diketahui

Kamis 25-07-2024,15:43 WIB
Reporter : Nur Miessuary
Editor : Nanang Setiawan

Kelenjar keringat apokrin lebih besar daripada kelenjar keringat ekrin dan ditemukan di area dengan lebih banyak folikel rambut (seperti ketiak). Keringat yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat apokrin lebih kental dan mengandung lebih banyak protein dan lipid, yang berhubungan dengan bakteri di kelenjar keringat ekrin. Keringat di kulit Anda mengeluarkan aroma yang unik.

7. Terus Merasa Lelah

Kecemasan selalu melelahkan, sehingga wajar jika penderita kecemasan merasa lelah. Namun terkadang rasa cemas atau gejala fisik kecemasan lainnya membuat Anda sulit tidur. Dalam jangka pendek, hal ini dapat berdampak negatif pada area lain pada kesehatan fisik dan mental Anda.

BACA JUGA:Penampakan Korban Dugaan Penculikan yang Berhasil Selamat, Sembunyi di Semak, Jalan Kaki Sejauh 3 Km

BACA JUGA:Ini Dia Rekomendasi Mobil Bekas Cocok Untuk Keluarga, Harga Dibawah Rp100 Jutaan

8. Sulit Tidur

Jika Anda sulit tidur atau terbangun di malam hari dan tidak dapat kembali tidur, kecemasan mungkin menjadi penyebabnya karena tubuh Anda yang terlalu banyak bekerja meningkatkan hormon seperti kortisol dan adrenalin, sehingga sulit untuk tidur nyenyak di malam hari. . Anda bisa banyak istirahat. Pikiran khawatir juga dapat menghalangi Anda untuk tidur nyenyak.

Kemungkinan terburuknya, masalah ini dapat menimbulkan masukan negatif. Mencoba untuk mendapatkan tidur yang cukup (dengan kopi keesokan harinya) dapat membuat Anda semakin cemas, membuat Anda lebih sulit tidur, dan lain-lain.

9. Mual

Karena kecemasan mempengaruhi sistem pencernaan, tidak mengherankan jika mual menjadi salah satu gejala fisik dari kecemasan. Sebuah penelitian selama setahun menemukan bahwa orang yang sering melaporkan gejala mual tiga kali lebih mungkin menderita gangguan kecemasan. Orang yang tidak sering mengalami mual.

BACA JUGA:KPK Ungkap 6.969 Caleg Terpilih Belum Lapor LHKPN, KPU Tegaskan Ancamannya

BACA JUGA:Mazda CX-5 2024: SUV Terbaru dengan Desain Elegan dan Performa Memukau

10. Masalah Seksual

Awalnya, stres bisa memicu sistem pertarungan-atau-lari, yang menghasilkan hormon testosteron. Anda bisa merasa penuh kehidupan. Namun hormon kortisol memiliki efek jangka panjang yang berbeda. Kecemasan dapat menurunkan testosteron, mengubah atau menurunkan produksi sperma, dan menunda atau mencegah respons normal tubuh terhadap seks. Bagi wanita, kecemasan dapat menyebabkan kelelahan, mudah tersinggung, dan berkurangnya keinginan untuk berhubungan seks. Hormon kortisol juga dapat menurunkan gairah seks.

11. Gemetar

Berjabat tangan dan bagian tubuh lainnya merupakan gejala fisik umum yang terkait dengan gangguan kecemasan sosial dan bentuk kecemasan lainnya, karena respons tubuh terhadap stres menyebabkan pelepasan hormon seperti kortisol dan adrenalin. Badan makin stress dan gemetar.

Kategori :