Awas! Ini Daftar Penyakit Menular dari Hewan Kurban yang Perlu Diwaspadai Jelang Idul Adha 2025

--
RAKYATBENTENG.COM - Idul Adha 2025 semakin dekat. Umat Muslim bersiap menyambut hari raya dengan semangat berkurban sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan wujud kepedulian terhadap sesama. Namun di balik makna mulianya, ada ancaman penyakit menular dari hewan kurban yang patut diwaspadai.
Bagi para shohibul qurban (orang yang berkurban), memilih hewan kurban bukan sekadar soal harga dan ukuran, tapi juga menyangkut kesehatan hewan. Hewan yang sakit tidak hanya tidak sah secara syariat untuk dikurbankan, tetapi juga bisa membahayakan kesehatan manusia.
Berikut beberapa penyakit yang penting untuk dikenali agar ibadah tetap sah dan konsumsi daging tetap aman.
BACA JUGA:Berangkat Haji Tanpa Antre! Intip Biaya dan Cara Daftar Haji Furoda 2025
Penyakit yang Sering Menyerang Hewan Kurban
1. Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
Penyakit ini menyerang hewan berkuku genap seperti sapi, kambing, dan domba. PMK disebabkan oleh virus yang sangat menular, dan risikonya meningkat menjelang Idul Adha karena mobilitas hewan ternak meningkat.
Gejala PMK antara lain:
- Demam tinggi (39–41°C)
- Nafsu makan menurun
- Hewan tampak lemah dan berjalan pincang
- Air liur berlebihan, bahkan berbusa
- Muncul luka lepuh pada lidah, mulut, dan hidung
BACA JUGA:Masih Suka Minum Kopi Sisa yang Sudah Ditinggal Lama? Setelah Baca Ini, Kamu Pasti Berhenti!
Hewan yang telah sembuh dari PMK ringan dan dinyatakan sehat kembali masih diperbolehkan untuk dikurbankan, sesuai Fatwa MUI No. 32 Tahun 2022.
2. Lumpy Skin Disease (LSD)
LSD atau penyakit kulit berbenjol disebabkan oleh virus Capripox dan biasanya menyerang sapi. Meski tidak menular ke manusia, penyakit ini menyebabkan penurunan kualitas daging sehingga hewan yang terkena tidak layak untuk dikurbankan.
Gejala LSD:
- Benjolan besar yang berubah menjadi luka atau koreng
- Hewan tampak kurus dan lesu
- Kualitas dan jumlah daging menurun
BACA JUGA:Kemenkop Siap Luncurkan Kopdes Merah Putih, Bentuk Perkuat Ekonomi Lokal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: