Vaksin Tuberkulosis TB M72 Tunjukkan 50% Perlindungan, Siap Diluncurkan pada 2029

--
RAKYATBENTENG.COM - Vaksin tuberkulosis (TB) terbaru, M72/AS01E, kini memasuki tahap uji klinis fase 3 sejak Maret 2024. Uji coba yang melibatkan lebih dari 20.000 peserta ini dilakukan di lima negara, termasuk Indonesia, dan melibatkan individu dengan HIV sebagai bagian dari penelitian.
Dilansir dari disway.id, vaksin ini menjadi inovasi penting setelah BCG yang sudah ditemukan satu abad lalu. Peneliti Utama Nasional Vaksin TB, Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, MSc, SpP(K), mengungkapkan bahwa M72 berpotensi besar dalam upaya penghapusan TB, khususnya bagi kelompok rentan, seperti remaja dan orang dewasa.
Vaksin ini menawarkan perlindungan yang signifikan, bahkan untuk orang dewasa yang terinfeksi Mycobacterium tuberculosis.
BACA JUGA:Cegah Kecacatan Akibat Stroke, Brain Bypass Surgery Kini Tersedia di Indonesia
Pada uji klinis fase 2b yang berlangsung selama tiga tahun, vaksin M72 telah menunjukkan kemampuannya untuk memberikan perlindungan sekitar 50% terhadap individu yang terinfeksi.
Menurut prediksi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), vaksin ini dapat mencegah hingga 76 juta kasus baru TB dalam waktu 25 tahun dan menghemat biaya sekitar 41,5 miliar dolar AS.
Erlina juga menekankan pentingnya vaksin M72 sebagai tambahan bagi vaksin BCG yang diberikan pada bayi. Vaksin BCG memang terbukti efektif untuk anak-anak, tetapi perlindungannya terbatas untuk orang dewasa.
BACA JUGA:Kapan Sebaiknya Operasi Bibir Sumbing Dilakukan? Ini Penjelasan Ahli
“Pada anak-anak memang efektif bisa mencegah TB. Kalaupun terjangkit TB, tidak berat. Tidak sampai TB otak, TB tulang, atau TB milier," kata Erlina.
Vaksin M72 diharapkan dapat segera diakses oleh masyarakat pada 2029, setelah uji klinis selesai pada akhir 2028. Persiapan untuk distribusi vaksin ini terus dilakukan, termasuk memastikan ketersediaan, aksesibilitas, dan keterjangkauannya di seluruh dunia.
Menurut data dari WHO, Indonesia menduduki posisi kedua dengan jumlah penderita TB terbanyak di dunia, menyumbang sekitar 10% dari total kasus global. Di tahun 2023, Indonesia mencatatkan lebih dari 1 juta kasus baru TB, dengan angka kematian mencapai 130.000 jiwa.
BACA JUGA:Penelitian Ungkap Misinformasi tentang Rokok Elektronik Masih Tinggi di Kalangan Perokok
Untuk itu, pemerintah Indonesia menargetkan pengurangan insidensi TB sebesar 80% pada 2030, dengan penurunan angka kematian menjadi hanya 6 per 100.000 penduduk pada tahun tersebut.
Direktur Penyakit Menular Kemenkes, Ina Agustina Isturini, berharap dengan adanya vaksin M72 dan upaya lain, Indonesia dapat mencapai target ini. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: