Heboh Nilai Raport Murid di SMAN 5 Bengkulu Diduga Diubah, Wali Murid Lapor Polda dan Desak Kepsek Dicopot

Heboh Nilai Raport Murid di SMAN 5 Bengkulu Diduga Diubah, Wali Murid Lapor Polda dan Desak Kepsek Dicopot

Marsal Abadi--

Menurut keterangan dari orang tua murid yang lain yang juga terimbas dalam kejadian ini, yakni Widodo menyampaikan akibat dugaan perubahan data nilai raport ini membuat anaknya turun peringkat, atau berada pada posisi ke tiga dari sebelumnya berada pada posisi ke dua di aplikasi PDSS.

“Awalnya saya mendapatkan kabar jika anak saya berada di peringkat kedua, namun saat menerima foto dari anak ternyata sudah di nomor tiga,” ungkap Widodo. 

BACA JUGA:Dapatkan Samsung S24 dengan Menukar Livin'poin Mandiri Anda, Simak Caranya di Sini

Sebelumnya pada 12 Februari 2024 lalu anaknya sudah mempertanyakan kepada guru dan dinyatakan peringkat kedua. Namun keesokan harinya 13 Februari 2024 urutan anaknya berubah menjadi urutan ketiga. 

Namun saat Widodo mempertanyakan hal itu, pihak sekolahan mengaku tidak dapat lagi merubah nilai tersebut karena sistem sudah terkunci.

“Saat dikonfirmasi ke pihak sekolah, namun pihak sekolahan menghindari kami. Selain itu, pihak sekolah menyanggupi untuk mengubah nilai yang ada, namun saat dikirim dari pihak sekolah, dan saat dikirim itu data manual bukan data aplikasi,” lanjutnya.

Selain itu, Widodo menegaskan untuk hak anaknya agar dapat dikembalikan. Karena nilai yang sudah didapatkannya itu hasil dari jeri payahnya belajar.

 “Saya meminta untuk hak anak saya dikembalikan,” tegasnya. 


Eka Saputra

Kepala SMAN 5 Kota Bengkulu, Eka Saputra membenarkan adanya permasalahan ini. Dia pun mengakui kesalahan yang terjadi.

BACA JUGA:Heboh Video Pengajian Halalkan Bertukar Pasangan Antar Jemaah, Ini Hasil Investigasi Kemenag, MUI dan Polisi

“Kami mengakui kesalahan yang terjadi dan kami sudah menemui pihak keluarga dan menjelaskan kejadian yang sebetulnya,” kata Eka.

Masih menurut mantan Kepala SMAN 1 Bengkulu Tengah itu pihak sekolah sudah berupaya untuk merubah dan mengembalikan nilai seperti semula. Namun dikarenakan sistem pada aplikasi PDSS sudah terkunci, sehingga pihak sekolah tidak dapat lagi melakukan perubahan. 

“Kami sudah berusaha untuk memperbaiki lagi nilai tersebut, namun nilai itu tidak dapat diubah lagi karena aplikasi sudah terkunci,” ujar kepala sekolah.

Ditambahkan Eka, sekitar tiga data siswa yang terjadi human error yang ada di SMA Negeri 5 Kota Bengkulu ini dan tidak dapat diubah. Selain itu dikatakan Eka, ada 56 sekolah se-Provinsi Bengkulu yang terjadi human error.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: