Heboh! Ditemukan Amplop Bekas dan Kartu Nama Caleg Berserak di Pinggir Jalan Pasar Pedati Bengkulu Tengah

Heboh! Ditemukan Amplop Bekas dan Kartu Nama Caleg Berserak di Pinggir Jalan Pasar Pedati Bengkulu Tengah

RAKYATBENTENG.COM - Agaknya isu yang berkembang di tengah masyarakat terjadi praktik dugaan money politic di Kabupaten Bengkulu Tengah semakin dekatnya hari H pemungutan suara bukan isapan jempol belaka. 

Ditemukan tiga amplop kosong bekas berserak di pinggir jalan Desa Pasar Pedati Kecamatan Pondok Kelapa Bengkulu Tengah pada Minggu 11 Februari 2024 malam sekitar pukul 22.35 WIB.

Bersama dengan amplop yang dalam kondisi tercabik atau sobek sebagian terdapat sebuah kartu nama salah seorang Caleg untuk DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah. Penemuan amplop yang diduga awalnya berisi uang tersebut bermula dari informasi yang diterima wartawan.

Kuat dugaan warga seusai menerima amplop, merobeknya untuk diambil uang lalu membuang amplop berikut kartu nama calegnya.

BACA JUGA:Tanah dan Bangunan di Perumahan Bengkulu Tengah Disita Jaksa Terkait Dugaan Korupsi, Praktisi Hukum Sarankan

BACA JUGA:Pantauan Penertiban Alat Peraga Kampanye di Bengkulu Tengah Memasuki Masa Tenang

Ditanyakan terkait penemuan amplop dan kartu nama caleg yang didominasi warna biru tersebut, Kades Pasar Pedati Ramadan mengaku tidak tahu menahu.

Sejauh ini, katanya belum ada laporan ada oknum caleg maupun timses yang membagi-bagikan amplop di wilayahnya.

"Tidak tahu, kami belum ada dapat laporan," singkat Ramadan

Terpisah, Ketua Panwascam Pondok Kelapa, Ahmad Jonaidi menyayangkan jika masih terjadi tindak dugaan pelanggaran.

Ia memastikan bersama-sama pihak terkait akan lebih intens melakukan pengawasan di wilayahnya dan memastikan akan memproses sesuai aturan yang berlaku jika ada ditemukan dugaan pelanggaran. 

"Kami bersama pihak kepolisian terus memantau dan melaksanakan patroli di wilayah Kecamatan Pondok Kelapa hingga jam 2 dini hari. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jika masih adanya para timses atau caleg yang melakukan kampanye, money politic dan pertemuan lainnya," ujar Jonaidi.(tim)

Sumber: