2 Ormas Siapkan Laporan Rumah Produksi Bambu Bengkulu Tengah ke APH

2 Ormas Siapkan Laporan Rumah Produksi Bambu Bengkulu Tengah ke APH

Nasirwandi dan Harisna Asari--

2 Ormas Siapkan Laporan Rumah Produksi Bambu Bengkulu Tengah ke APH 

RAKYAT BENTENG.COM - Setelah permasalahan dibongkarnya pintu bangunan rumah produksi bambu Kabupaten Bengkulu Tengah lalu oleh pihak toko lantaran tak ada kejelasan pembayaran, Ormas Grashi mendesak agar pihak Aparat Penegak Hukum (APH) melakukan pengusutan terhadap bangunan senilai Rp1,3 miliar tersebut. Sebab dari temuan awal ditemukan banyak kerusakan pada fisik bangunan. Padahal bangunan belum difungsikan, sampai saat ini. 

Ketua Ormas Grashi Nasirwandi menegaskan dirinya akan membuat dan melayangkan surat resmi ke Aparat Penegak Hukum (APH). 

BACA JUGA:Budayakan Anti Pungli, Kepala Puskesmas se-Bengkulu Tengah Diundang Tim Saber Pungli

"Kita sudah menunggu-nunggu tapi sepertinya belum juga ada tindakan. Kita akan buatkan surat resmi meminta agar APH turun menyelidiki dugaan kejanggalan pada pengerjaan bangunan tersebut. Karena seperti yang pernah kita ungkapkan beberapa waktu lalu, dari peninjauan banyak kerusakan-kerusakan. Padahal gedung belum difungsikan. Dengan dana sebesar itu (miliaran rupiah, red) tentu menjadi pertanyaan kita akan kualitas bangunannya," ungkap Nasirwandi. 

BACA JUGA:Surat Klarifikasi Dasar Hukum Hibah Bengkulu Tengah Belum Dijawab, Ormas Grashi Bakal Masukkan

Bukan hanya Ormas Grashi, Ormas Nusantara Institute juga mendukung upaya meminta APH turun mengecek fisik bangunan. Seperti disampaikan Harisna Asari bahwa ormasnya akan mengawal laporan setelah nanti dimasukkan ke APH untuk diproses sesuai aturan. 

"Dari awal kita sudah menduga ada ketidakberesan. Mulai dari banyak temuan kerusakan, pintu yang bermasalah sampai dibongkar sama orang toko, sampai pemanfaatan yang tidak jelas. Sejak dibangun hingga sekarang dibiarkan kosong. Mubazir saja dana miliaran itu. Lebih bermanfaat dibangunkan jalan atau rumah saudara-saudara kita yang tidak layak huni," tandas Haris.(tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: