Presiden Jokowi dan Ketum PBNU Gus Yahya Masuk 20 Besar Tokoh Muslim Berpengaruh di Dunia 2024 Versi RISSC

Presiden Jokowi dan Ketum PBNU Gus Yahya Masuk 20 Besar Tokoh Muslim Berpengaruh di Dunia 2024 Versi RISSC

Presiden Jokowi dan Ketum PBNU Gus Yahya--

Presiden Jokowi dan Ketum PBNU Gus Yahya Masuk 20 Besar Tokoh Muslim Berpengaruh di Dunia 2024 Versi RISSC

RAKYAT BENTENG.COM - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf masuk dalam daftar 20 besar Tokoh Muslim paling berpengaruh tahun 2024 versi The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC). Selain KH Yahya Cholil Staquf atau yang lebih dikenal dengan Gus Yahya, ada juga Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang menempati urutan ke-13 dan Al-Habib Luthfi bin Yahya di urutan ke-33 dari 50 besar tokoh yang dirilis. 

BACA JUGA:OJK Rilis 101 Perusahaan Fintech Lending Berizin Terbaru 9 Oktober 2023, Ini Daftar Lengkapnya

RISSC sendiri merilis sebanyak 500 tokoh Muslim berpengaruh dari seluruh dunia dengan latar belakang profesi yang berbeda.

Berikut keterangan tentang Gus Yahya yang dirilis RISSC yang dikutip NU Online dan terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Kamis 20 Oktober 2023. KH Yahya Cholil Staquf menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ((NU), atau 'Kebangkitan Ulama'. 

BACA JUGA:Selamat kepada 22 Penerima Penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka 2023 dari Perpusnas, Ini Dia Daftarnya

Melansir dari laman nu.or.id, NU merupakan organisasi Muslim terbesar di dunia—dengan lebih dari 90 juta anggota dan 21.000 madrasah—yang menganut tradisi Islam Sunni dan mengajarkan pesan utama Islam adalah cinta dan kasih sayang universal. 

KH Yahya Cholil Staquf menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ((NU), atau 'Kebangkitan Ulama'. NU merupakan organisasi Muslim terbesar di dunia—dengan lebih dari 90 juta anggota dan 21.000 madrasah—yang menganut tradisi Islam Sunni dan mengajarkan pesan utama Islam adalah cinta dan kasih sayang universal. 

Gus Yahya lahir pada 16 Februari 1966. Dari sisi nasab, sosoknya memiliki garis keturunan dengan ulama Jawa yang panjang dan terkenal. Ia dididik sejak kecil dalam ilmu-ilmu formal dan spiritual Islam. Kemudian ia menjadi murid KH Ali Maksum (1915–1989), ulama Islam terhormat dan Rais Aam PBNU. Selain itu juga belajar kepada KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur (1940-2009), Ketua Umum PBNU 1984-1999 serta kepala negara pertama di Indonesia yang terpilih secara demokratis. 

BACA JUGA:Apa Itu Masa Sanggah Seleksi CASN 2023, Simak Penjelasan BKN Biar Tak Salah Paham

Gus Yahya pernah menjadi Dewan Pertimbangan Presiden Presiden Joko Widodo, di mana ia memberikan nasihat kepada Presiden mengenai urusan agama, dalam negeri, dan internasional. 

Ia juga ikut mendirikan organisasi Bayt ar-Rahmah li ad-Da'wa al-Islamiyah Rahmatan li al-'Alamin yang berbasis di AS (Rumah Rahmah untuk Dakwah Islam sebagai Karunia bagi Segala Ciptaan), dan Pusat untuk Nilai-Nilai Peradaban Bersama pada tahun 2021, yang berfungsi sebagai pusat perluasan operasional NU di Amerika Utara, Eropa, dan Timur Tengah.

“Kita perlu menemukan penafsiran agama yang baru, bermoral, yang akan membimbing orang-orang yang berbeda agama untuk memiliki hubungan yang lebih harmonis satu sama lain, ” kata Gus Yahya, yang dikutip dalam situs tersebut.

BACA JUGA:Item Pembangunan Tahun 2022 di Desa Lubuk Pendam Bengkulu Tengah Dilidik Polres, Ini Rinciannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: