Organisasi Perempuan di Bengkulu Tengah Diminta Lebih Peka Terkait Persoalan Ini

Organisasi Perempuan di Bengkulu Tengah Diminta Lebih Peka Terkait Persoalan Ini

--

Organisasi Perempuan di Bengkulu Tengah Diminta Lebih Peka Terkait Persoalan Ini

 

RAKYATBENTENG.DISWAY.ID – Angka kekerasan terhadap perempuan di Kabupaten Bengkulu Tengah diklaim masih terbilang cukup tinggi.

 

Bahkan, untuk menanggulangi peristiwa kekerasan semakin banyak, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Bengkulu Tengah melaksanakan sosialisasi terhadap peran serta perempuan.

 

Sosialisasi dilaksanakan pada Rabu 11 Oktober 2023 dengan mengundang perwakilan dari Darma Wanita (DW), Gabungan Organisasi Wanita (GOW) dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB).

 

BACA JUGA:Operasi Mantab Brata Pemilu 2024: 12 Polda Masuk Kategori Sangat Rawan, 22 Polda Rawan

 

BACA JUGA:Astaghfirullahaladzim, Dana PIP di Salah Satu SMA/SMK di Bengkulu Tengah Diduga Dipotong Hingga Rp800 Ribu

 

Kepala DP3AP2KB Kabupaten Bengkulu Tengah, Ir. Wijaya Atmaja, M. SI melalui Kabid Perlindungan Perempuan (PP), Susi Yuniarti, SE menjelaskan jika kekerasan terhadap perempuan ini merupakan perhatian khsusus yang harus diberikan.

 

Peran organisasi perempuan dalam upaya pendampingan sangatlah dibutuhkan seperti halnya dampak psikologis, ekonomi bahkan dampak segi pendidikan. 

 

Dengan adanya sosialisasi ini dikatakan Susi kedepan secara bersama-sama terjadi kasus kekerasan maka haruslah diberikan penanganan yang baik.

 

‘’Jadi, peran serta organisasi perempuan ini sangatlah vital dalam upaya pendampingan terhadap korban kekerasan. Melalui sosialisasi ini ada satu kata sepakat yang bisa disimpulkan. Jika kedepan terjadi kekerasan terhadap perempuan, langkah apa saja yang bisa diambil,’’ jelas Susi.

 

BACA JUGA:Mulai 1 Januari 2024, ASN Diwajibkan Isi Aplikasi Ini

 

BACA JUGA:Mengungkap Kepribadian dari Gaya Berjalan, Anda Termasuk yang Mana?

 

Susi mengatakan sosialisasi ini diikuti oleh Satuan Tugas (Satgas) pencegahan kekerasan terhadap perempauan, kader KB, anggota DW serta anggota GOW. 

 

Diharapkan, organisasi perempuan yang ada di Benteng lebih peduli dengan kasus yang ada serta peduli terhadap perempuan korban kekerasan.

 

‘’Banyak upaya yang bisa dilakukan. Contohnya dengan melibatkan OPD terkait seperti bantuan atau mengajukan proposal ke dinas. Bisa ke Dinas Sosial untuk bantuan sosial. Jadi perempuan yang mengalami kekerasan baik KDRT maupun kekerasan yg terjadi terhadap anaknya akan bisa terbantu,’’ demikian Susi.(ae2/adv)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: