Ini Kabar Terbaru dari Pabrik Karet Terbesar di Bengkulu yang Tutup Setelah Puluhan Tahun Beroperasi

Ini Kabar Terbaru dari Pabrik Karet Terbesar di Bengkulu yang Tutup Setelah Puluhan Tahun Beroperasi

dok__rakyatbenteng.disway.id--

RAKYAT BENTENG.COM - Semenjak mengumumkan berhenti beroperasi, salah satu pabrik pengolahan karet terbesar di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), Provinsi Bengkulu, PT Batanghari Bengkulu Pratama (BBP) belum ada menunjukkan tanda-tanda bakal hidup kembali. Sempat beredar kabar menggembirakan bahwa pabrik akan beroperasi setelah lebaran Idul Fitri lalu, namun kenyataannya tidak demikian.

Dihubungi wartawan, Personalia PT  BBP, Haulan Ismadi menjelaskan bahwa sampai saat ini belum ada informasi kapan perusahaan akan beroperasi lagi. 

‘’Benar. Dahulu rencana habis Idul Fitri akan beroperasi kembali, namun sampai bulan sekarang belum ada informasi lebih lanjut dari atasan. Termasuk apakah akan ada penjualan aset atau take over ke investor lain kita belum mendapat informasinya," kata Haulan. 

BACA JUGA:Pesangon 201 Eks Karyawan PT. Batanghari Tuntas, Sebegini Nilainya

BACA JUGA:Pengabdian 20 Tahun Berakhir dengan PHK, Ini Kata Karyawan PT. Batanghari

Sekadar mengulas, PT BBP yang beralamat di Desa Taba Terunjam, Kecamatan Karang Tinggi, Benteng mengumumkan bahwa perusahaan menyetop pembelian karet pada akhir tahun 2022 lalu. Untuk operasional pabrik sendiri baru berhenti total pada bulan Januari 2023. Keputusan amat sangat berat ini diambil seiring kerugian yang dialami perusahaan sejak beberapa tahun terakhir. 

"Kondisi perusahaan akhir-akhir ini memang sangat memprihatinkan, berbagai upaya untuk menyelamatkan perusahaan sudah dicoba lakukan oleh manajemen, melakukan efisiensi, sampai pernah diambil kebijakan pemberhentian karyawan, tapi tetap tidak mampu menghindari kerugian," jelas Haulan saat itu. 

Dampak dari penutupan pabrik yang berdiri selama puluhan tahun itu sebanyak 201 orang karyawan di-PHK. Uang pesangon yang sudah dikeluarkan untuk membayarkan pesangon mencapai kurang lebih Rp7 Miliar.(imo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: