Waspada, Penipuan Berkedok ‘Undangan Pernikahan’ Muncul, Ketahui Modusnya
Ilustrasi modus penipuan.--
RAKYATBENTENG.COM – Berbagai cara dilakukan oleh pelaku untuk melancarkan aksi penipuannya kepada korban.
Terbaru, modus penipuan yang tren saat ini berkedok undangan pernikahan. Bentuknya dalam foto paket APK yang beredar secara online melalui WhatsApp.
Dimana terdapat sebaran link atau APK dengan meminta target membuka link tersebut. Kerugian yang dialami pun tak tanggung-tanggung, yakni seisi uang di rekening mobile banking bisa-bisa terkuras.
Undangan pernikahan itu datang dari nomor kontak orang tak dikenal.
Mencurigakannya, undangan pernikahan itu bukan berupa link melalui file APK.
"Kami harap kehadirannya," tulis si penipu sembari melampirkan undangan pernikahan APK itu.
Bahkan ada juga tangkapan layar dengan modus penipuan yang sama, dari kontak tak dikenal namun tahu nama pemilik nomor calon korbannya.
"Kepada Yth. Bapak/Ibu/a/i : ROSMELINA SINAGA. Mohon atas kehadirannya! Kami sekeluarga besar sangat mengharapkan. trims," tulis si penipu yang juga melampirkan undangan pernikahan APK.
Korban yang mendapat undangan pernikahan tersebut pun tampak kebingungan.
"Maaf siapa ini," ujar korban.
Namun si penipu malah tetap memaksa korban untuk membuka file APK pada undangan pernikahan tersebut.
"Silahkan di buka KK supaya lebih jelas dan tau saudara atau bukan," tulis si penipu.
Korban justru kembali memberi balasan dengan perkataan cukup menohok.
"Mana ada org beg* kayak anda ya...," balas korban.
Modus Hampir Sama Dengan Penipuan Paket Foto
Modus penipuan berkedok undangan pernikahan ini sejatinya hampir mirip dengan modus penipuan foto paket APK yang mengatasnamakan perusahaan ekspedisi.
Sebuah sistem atau metode social engineering dibuat dan dialamatkan kepada target.
Seorang pengamat keamanan siber Vaksincom Alfons Tanujaya memberikan penjelasan terkait kasus ini.
Ia mengatakan korban kemungkinan besar tidak akan sabar jika sudah menginstal sebuah aplikasi kejahatan.
Lalu ketika aplikasi itu meminta persetujuan akses data, korban dapat memberikannya begitu saja.
Kemudian akses akan dilanjutkan melalui sebuah SMS yang dilanjutkan ke Telegram.
"Sejatinya aksi SMS to Telegram ini belum cukup untuk mengambil alih akun dan peretasnya perlu mengetahui UN, Password dan PIN transaksi," ucapnya.
Katanya, untuk mendapatkan akses password dan PIN transaksi maka pelaku penipuan online ini akan mengelabui korban ke situs atau link phishing.
Sebagai contoh belum lama ini ramai kasus perubahan tarif transfer bank BRI dan BCA naik jadi Rp 105 per bulan.
"Itu diketahui dengan mengelabui korbannya ke situs phishing seakan-akan ada perubahan tarif transfer yang kemarin ramai tarif transfer BRI dan BCA naik jadi 105rb per bulan. Dari situ dapat UN, Password dan PIN transaksi," bebernya.(**)
Artikel ini dilansir dari link, https://disway.id/read/681121/awas-undangan-pernikahan-model-begini-bisa-bisa-isi-rekeningmu-terkuras-waspadalah/30
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: