Beberapa tahun kemudian, Bung Karno mengubah citra kerbau menjadi banteng yang dianggapnya lebih sakti. Namun gambar banteng tersebut akhirnya dihapus dari bendera Merah Putih.
BACA JUGA:Gedung Baru Kantor Dispora Bengkulu Tengah Dilidik APH? Ini Kata Kadispora
BACA JUGA:Daftar Kepala Badan, Wamen hingga Menteri yang Kena Reshuffle Hari Ini 19 Agustus 2024
Merah Putih Dikibarkan Di Kongres Pemuda II
Bendera merah putih kemudian dikibarkan pada Kongres Pemuda ke-II, pada tanggal 28 Oktober 1928. Kongres yang melahirkan ikrar kebangsaan bernama Sumpah Pemuda ini mengambil tiga keputusan, salah satunya adalah pengibaran bendera untuk pertama kalinya dengan warna merah dan putih.
Pada bulan Desember 1939, Gabungan Politik Indonesia (GAPI) mengadakan pertemuan untuk membahas bendera dan lagu kebangsaan mana yang akan resmi digunakan ketika Indonesia merdeka.
Pertemuan tersebut menghasilkan keputusan bahwa bendera Indonesia merdeka akan menjadi bendera merah putih. Namun pemerintah Belanda telah melarang pengibaran bendera merah putih.
BACA JUGA:MK Tolak Gugatan PAN, Kursi Terbanyak DPRD Bengkulu Tengah Milik PPP
BACA JUGA:Sama-sama Tergolong HP Murah, Simak Perbandingan Itel P55 dan Itel P65
Ketika Belanda digantikan Jepang pada tahun 1942, penggunaan bendera merah putih mulai menjadi hal yang umum. Untuk merebut simpati masyarakat Indonesia, Jepang memperbolehkan berkibarnya bendera merah putih di samping bendera Jepang.
Kemudian pada tahun 1944 dibentuklah panitia yang dipimpin oleh Ki Hajar Dewantara dengan tugas menjelaskan warna merah putih dan menentukan ukuran bendera.
Sejarah Bendera Pusaka
Bendera pusaka merah putih hasil jahitan istri Soekarno, Fatmawati dikibarkan pada saat proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Namun bendera tersebut bukanlah barang baru, melainkan telah dijahit pada bulan Oktober 1944.
BACA JUGA:Warga Perumahan Hidayatullah Residence 7 Ikut Meriahkan HUT RI, Malam Puncak Dihadiri Sekda Rachmat
Bertepatan dengan dua minggu sebelum kelahiran putra sulungnya, Guntur Soekarnoputra. Fatmawati menjahit bendera tersebut setelah Jepang mengizinkan pengibaran bendera Merah Putih dan lagu Indonesia Raya dikumandangkan.