Ketika seseorang berhenti mengonsumsi garam, ia juga mengurangi asupan klorida yang pada gilirannya dapat memengaruhi keseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Defisiensi klorida dapat mengganggu fungsi otot, saraf dan pencernaan.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Pleno di Kecamatan Pondok Kelapa Ricuh, Saksi Desak PPK Buka Kotak Suara
3. Perubahan Sensasi Rasa
Mengonsumsi garam secara teratur dapat mempengaruhi bagaimana kita merasakan makanan. Garam membantu memperkuat dan meningkatkan rasa makanan.
Ketika seseorang berhenti mengonsumsi garam, ia mungkin mengalami perubahan dalam sensasi rasa makanan.
Makanan mungkin terasa lebih hambar atau kurang memuaskan yang dapat memengaruhi selera makan secara keseluruhan.
4. Kemungkinan Risiko Kesehatan
Meskipun mengurangi konsumsi garam dapat memiliki manfaat bagi beberapa orang, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, itu juga dapat menyebabkan masalah bagi yang lain.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa penurunan kadar garam dalam diet dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular pada orang tertentu, terutama mereka yang sebelumnya tidak memiliki tekanan darah tinggi.
Selain itu, defisiensi natrium yang parah dapat menyebabkan kondisi serius seperti hiponatremia yang dapat mengancam jiwa.
BACA JUGA:Infonya Kegiatan di Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Sedang Diusut APH, Ini di Antaranya
5. Dampak pada Kesehatan Tulang
Natrium, yang merupakan salah satu komponen utama garam sangat berperan penting untuk kesehatan tulang.