Prabowo Reshuffle 5 Menteri, Kabinet Merah Putih Digoyang Belum Genap Setahun

Prabowo Reshuffle 5 Menteri, Kabinet Merah Putih Digoyang Belum Genap Setahun

--

RAKYATBENTENG.COM - Belum genap satu tahun memimpin, Presiden RI Prabowo Subianto langsung membuat gebrakan besar. Pada Senin, 8 September 2025, ia merombak lima kursi menteri sekaligus memperkenalkan satu kementerian baru dalam jajaran Kabinet Merah Putih.

Langkah mengejutkan ini datang tak lama setelah kabinet resmi diumumkan pada 20 Oktober 2024. Banyak pihak menilai reshuffle perdana ini sebagai bagian dari evaluasi kinerja awal sekaligus penyesuaian strategi menghadapi tantangan nasional maupun global.

5 Menteri Diganti, 1 Kementerian Baru Hadir

Dalam konferensi pers di Istana Negara, Mensesneg Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa perubahan dilakukan setelah evaluasi menyeluruh oleh Presiden.

“Atas berbagai pertimbangan dan masukan, Presiden memutuskan melakukan perubahan susunan Kabinet Merah Putih pada beberapa posisi kementerian,” ujarnya.

Adapun kursi menteri yang diganti meliputi:

  1. Kementerian Koordinator Politik dan Keamanan (Polkam)
  2. Kementerian Keuangan (Kemenkeu)
  3. Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI)
  4. Kementerian Koperasi
  5. Kementerian Pemuda dan Olahraga

Selain itu, lahir satu kementerian baru, yaitu Kementerian Haji dan Umrah, yang akan fokus mengurus penyelenggaraan ibadah secara lebih terstruktur. Semua pejabat baru langsung dilantik di hari yang sama oleh Presiden di Istana Negara, Jakarta.

Kabinet Merah Putih: Ambisi Besar dari Awal

Kabinet ini pertama kali diperkenalkan pada 20 Oktober 2024, hanya beberapa jam setelah Prabowo dilantik sebagai Presiden periode 2024–2029. Kala itu, ia menegaskan susunan kabinet didesain untuk efektivitas, efisiensi, dan percepatan eksekusi program nasional.

Kabinet Merah Putih berisi campuran tokoh partai dan profesional, dengan wajah lama seperti Sri Mulyani (Menkeu) dan Erick Thohir (BUMN), serta pendatang baru seperti Abdul Muhaimin Iskandar (Menko Pemberdayaan Masyarakat) dan Yusril Ihza Mahendra (Menko Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan).

Bahkan, struktur kementerian juga dipisah lebih spesifik, misalnya Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah serta Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Reshuffle Dini, Gaya Tegas Prabowo

Keputusan reshuffle ini memicu beragam spekulasi: mulai dari penilaian kinerja, penyesuaian program kerja, hingga strategi politik menjelang agenda besar pemerintah, seperti reformasi pajak, hilirisasi nasional, hingga diplomasi Indonesia di Timur Tengah lewat pembentukan Kementerian Haji dan Umrah.

Meski Istana belum mengungkap detail alasan di balik pergantian tiap menteri, pengamat menilai reshuffle dini ini mencerminkan gaya kepemimpinan Prabowo yang tegas, cepat merespons, dan tidak segan mengambil keputusan besar demi menjaga ritme pemerintahan. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: