Stabilkan Harga Beras, Bapanas Kembali Gelar Program SPHP Akhir Juni 2025

--
RAKYATBENTENG.COM - Untuk menjaga stabilitas harga pangan nasional, terutama beras, Badan Pangan Nasional (Bapanas) kembali mengumumkan peluncuran Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang akan mulai digulirkan secara selektif pada akhir Juni 2025.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi pemerintah usai diumumkannya jadwal penyaluran bantuan beras 10 kg untuk 18,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) selama dua bulan ke depan.
Menurut Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, program SPHP beras akan difokuskan pada wilayah-wilayah yang mengalami lonjakan harga beras, namun tetap mempertimbangkan agar harga gabah di tingkat petani tetap terjaga, apalagi di masa panen.
BACA JUGA:Dorong Sektor Produksi Bergeliat, BRI Salurkan KUR Rp69,8 triliun ke 8,3 Juta Debitur UMKM
“Kami telah menerima surat permintaan dari 8 provinsi dan 17 kabupaten/kota yang mengajukan SPHP. Permintaan ini menjadi indikator adanya tekanan harga yang perlu segera direspons,” ujar Arief dalam konferensi pers daring, Sabtu, 14 Juni 2025.
Arief menjelaskan bahwa penyaluran SPHP akan sangat terarah dan selektif. Program ini hanya digulirkan saat kondisi benar-benar dibutuhkan, seperti minimnya panen atau pasokan terbatas. Bapanas juga akan menugaskan Perum Bulog untuk melakukan penyaluran, atas persetujuan Rapat Terbatas (Ratas) atau Rakortas.
Wilayah Prioritas Penerima SPHP Beras
Daerah-daerah yang mengajukan SPHP beras mayoritas berasal dari Zona 2 dan 3, yaitu:
- 8 Provinsi: Papua, Papua Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Riau, dan Bangka Belitung.
- 17 Kabupaten/Kota: Kabupaten Jember, Biak Numfor, Jayawijaya, Fakfak, Konawe, Lahat, Tolitoli, Toraja Utara, Murung Raya, Subulussalam, Sintang, Kotawaringin Timur, Manokwari, Baubau, Parepare, Kepulauan Yapen, dan Kutai Barat.
Program SPHP beras diperkirakan akan menyalurkan 120–150 ribu ton per bulan, dengan pemantauan ketat berbasis data lapangan dari panel harga di lebih dari 400 kabupaten/kota. Arief menegaskan bahwa penyaluran tetap dilakukan secara terukur dan tepat sasaran, mengikuti dinamika pasar dan kebutuhan tiap daerah.
Sejak awal 2025, program SPHP telah dilaksanakan dalam dua tahap, termasuk menjelang Ramadan dan Idulfitri. Total beras yang sudah disalurkan mencapai 181,1 ribu ton. Hasilnya? Inflasi beras selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) tahun ini lebih terkendali, yaitu:
BACA JUGA:GAS! Promo JSM Alfamart 13–15 Juni 2025, Belanja Hemat Akhir Pekan Cuma di Sini!
- Februari 2025: 0,26%
- Maret 2025: 0,55%
Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama di tahun 2024, yang mencatat inflasi hingga 5,32% dan 2,06%.
Dengan kembali digulirkannya SPHP beras di akhir Juni ini, diharapkan harga beras tetap terjaga, daya beli masyarakat meningkat, serta petani dan konsumen sama-sama diuntungkan. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: