Perlu Diwaspadai! Daftar Bahan Kosmetik Berikut Bisa Picu Kanker

BACA JUGA:Smartphone RAM 12GB, Harga Rp4 Jutaan, Berikut Rekomendasi untuk Anda

6. Etilen Oksida

Etilen oksida adalah kemungkinan pengotor dalam produk perawatan pribadi sebagai produk sampingan dari proses etoksilasi, yang digunakan untuk menangkal efek keras dari beberapa agen pembusa. 

Etilen oksida paling sering digunakan untuk mensterilkan peralatan medis. Ini dapat ditemukan dalam asap tembakau, knalpot mobil, dan makanan. Ada bukti kuat bahwa etilen oksida dapat menyebabkan kanker limfatik dan hematopoietik; Dan beberapa penelitian telah menemukan peningkatan insiden kanker payudara pada pekerja yang terpapar.

Etilen oksida diklasifikasikan sebagai karsinogen dan toksik perkembangan pada wanita dan pria, dianggap sebagai pengganggu endokrin, dan telah terbukti menyebabkan kanker peritoneal dan leukemia; Paparan etilen oksida melalui inhalasi, konsumsi, dan kontak kulit dan mata dapat merusak sistem pernapasan, saraf pusat, dan reproduksi. Komisi Eropa telah melarang penggunaan etilen oksida dalam kosmetik.

7. Logam Berat

Logam berat seperti kromium heksavalen dan kadmium berperan sebagai pewarna pada eye shadow dan lipstik. Logam lain seperti arsenik merupakan kontaminan dalam komposisi kosmetik seperti krim mata, sampo, dan bubuk krim karena kontaminasi arsenik pada bahan seperti aluminium DandC Red 6. 

Pati oktenil suksinat, minyak biji kapas terhidrogenasi dan polivinil asetat serta senyawanya, arsenik dan kromium diidentifikasi sebagai alergen manusia. Selain itu, kromium dapat menyebabkan masalah perkembangan baik pada pria maupun wanita.

BACA JUGA:Profil Yandri Susanto Calon Menteri Desa di Kabinet Prabowo-Gibran: Anak Desa dari Kedurang Bengkulu Selatan

BACA JUGA:Daftar Nama 49 Calon Menteri yang Dipanggil Prabowo ke Kertanegara, Putra Bengkulu Calon Kuat Menteri Desa?

8. Kadmium dan Senyawanya

Selain sifat karsinogeniknya, kadmium mempengaruhi sistem kardiovaskular, ginjal, saraf, reproduksi dan pernapasan melalui penghirupan dan konsumsi, dan dilarang berdasarkan standar kesehatan dan keselamatan kerja di Jepang dan European Commission.

9. Arsenik

EPA menyimpulkan bahwa terdapat bukti kuat bahwa arsenik bersifat karsinogenik. Dan arsenik juga dapat menyebabkan hiperpigmentasi, keratosis, dan kemungkinan masalah pembuluh darah. Menurut Gangguan Endokrin Pertukaran arsenik dapat menyebabkan gangguan endokrin.

NIOSH menunjukkan bahwa paparan arsenik dapat menyebabkan kanker paru-paru dan kelenjar getah bening. Karena dapat menargetkan organ seperti hati, ginjal, kulit, paru-paru dan sistem limfatik melalui inhalasi, penyerapan kulit, kontak kulit dan mata serta konsumsi arsenik.

Sumber: