Kehebatan Abu Nawas Jadi Pengacara Si Miskin Bikin Kagum Raja Harun

Kehebatan Abu Nawas Jadi Pengacara Si Miskin Bikin Kagum Raja Harun

Ilustrasi--

Kehebatan Abu Nawas Jadi Pengacara Si Miskin Bikin Kagum Raja Harun

RAKYAT BENTENG.COM - Suatu ketika Raja Harun ar-Rasyid kedatangan seseorang yang miskin hendak mengadukan masalah.

“Apa masalahmu tuan cobalah ceritakan padaku,” tanya sang Raja.

“Nama saya Abu Sukun, orang miskin. Di sebelah rumah saya ada orang kaya. Orang kaya itu menyuruh saya membayar uang karena saya dituduh mencium bau makanannya tanpa izin. Bagaimana saya bisa menghindari bau makanannya sementara rumahnya bersebelahan dengan rumah saya tuanku,” kata Abu Sukun.

“Apakah Anda sudah membawa kasus ini ke pengadilan?” tanya raja.

“Sudah Tuanku! tapi hakim malah menghukum saya untuk membayar seratus dinar atas permintaan orang kaya itu. Saya tidak punya uang untuk membayar sebanyak 100 dinar, orang miskin seperti saya dari mana saya mendapatkan uang sebanyak itu?,” jawab Abu Sukun dengan sedih.

“Jika hakim telah mengambil keputusan, itu artinya kamu bersalah dan harus membayar dendanya!” kata raja pagi.

Tiba-tiba Abu Nawas berbisik kepada raja, dan raja pun mengangguk.

“Besok saya akan pergi ke pengadilan untuk meminta masalah ini untuk dibicarakan lagi supaya mendapat keadilan.”

“Sudahlah, aku akan membantumu, Baginda ingin masalah ini diselidiki dan diadili dengan baik,” kata Abu Nawas kepada Abu Sukun.

Tengah malam, Abu Nawas meminta raja untuk pergi ke rumah hakim. Tiba-tiba mereka mendengar percakapan di rumah hakim.

Dengan cepat Abu Nawas dan raja lalu bersembunyi sambil mendengarkan percakapan dari dalam rumah hakim

“Saya mendengar raja ingin kasus saya dibawa ke pengadilan lagi. Ini uang 100 dinar saya berikan kepada Anda agar kasus ini saya menangkan,” kata si kaya.

Raja terkejut dan marah.

“Besok kita harus pergi ke pengadilan dan Tuanku harus menjadi saksi atas perbuatan mereka,” kata Abu Nawas.

“Hakim, Abu Sukun telah mencium bau makanan dari rumah saya tanpa izin. Sebagai bukti Abu Sukun semakin gemuk sementara saya semakin kurus. Tidak adil dan saya merekomendasikan Abu Sukun untuk membayar 100 dinar keping untuk kerusakan!” Kata orang kaya.

Di pengadilan Abu Nawas adalah pengacara Abu Sukun.
Abu Nawas berkata, “Hakim, tidak adil jika Abu Sukun dihukum hanya karena mencium baunya saja sedangkan orang kaya ini yang memakan makanan dan merasa kenyang. Agar adil saya usulkan agar orang kaya ini dikompensasikan dengan mendengar suara 100 keping dinar,” kata Abu Nawas tegas.

“Sementara uang seratus dinar harus diberikan kepada Abu Sukun karena difitnah. Dan hakim sendiri akan dihukum oleh raja karena memakan 100 dinar koruptor dari orang kaya,” kata Abu Nawas.

Hakim kaget dan sangat malu ketika tindakannya terungkap.

“Benar Abu Nawas. Aku telah melihat dan mendengar dengan jelas tentang penipuanmu tadi malam,” kata sang Raja.

Raja Harun sangat kagum dan terkesan dengan penjelasan Abu Nawas dan lalu langsung memecat hakim karena tidak jujur ​​dan memakan suap.

“Ingat, menjadi hakim kalau tidak benar dan adil akan dijebloskan ke Neraka!” kata Abu Nawas sambil memberi nasihat. Raja senang dan memberikan banyak hadiah kepada Abu Nawas.(tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: