Mengenal Sargon, Raja Mesopotamia Legendaris Dunia,Kisahnya Hampir Sama dengan Nabi Musa

Mengenal Sargon, Raja Mesopotamia Legendaris Dunia,Kisahnya Hampir Sama dengan Nabi Musa

Kaisar Sargon--

RAKYATBENTENG.COM – Berbagai kisah peradaban dunia perlu diulas kembali untuk menambah pengetahuan kita.

 

Salah satunya adanya Kekaisaran Akkadia yang pernah dipimpin Sargon dari Akkad.

 

Sargon yang juga dikenal sebagai Sargon yang Agung, dikenal sebagai pendiri Kekaisaran Akkadia.

 

Kekaisaran ini adalah salah satu kekaisaran kuno pertama di Mesopotamia yang dibentuk melalui penaklukan dan pemerintahan.

 

Kekuasaannya tidak terbatas pada wilayah Mesopotamia saja, tetapi juga meluas ke wilayah Elam (di Iran modern), Suriah, dan Anatolia.

 

Namun, informasi yang kita miliki tentang kehidupan Sargon adalah terbatas, dan banyak cerita tentangnya berasal dari legenda yang muncul jauh setelah kematiannya. Nama "Sargon" sendiri adalah terjemahan dari nama Akkadia, "Sarru-kinu," yang berarti "Raja Sejati."

 

Sargon diyakini telah memerintah sekitar abad ke-23 SM, dan kisah awal kehidupannya memiliki kesamaan dengan cerita Nabi Musa, di mana keduanya ditempatkan dalam keranjang dan dibiarkan mengambang di sungai.

 

Ayah biologis Sargon tetap menjadi misteri, sementara ibunya disebutkan sebagai seorang pendeta, mungkin seorang pelacur suci Ishtar.

 

Sargon kemudian ditemukan oleh seorang tukang kebun di bawah kepemimpinan Raja Kish, Ur-Zababa.

 

Dia awalnya menjadi pelayan yang membawa cangkir untuk Raja Ur-Zababa, meskipun ada saat-saat di mana Raja merasa terancam oleh Sargon dan mencoba untuk menghilangkannya.

 

Pada suatu waktu, Ur-Zababa mengirim Sargon ke Lugal-zage-si, raja Uruk, dengan pesan tertulis yang meminta agar Sargon dibunuh.

 

Namun, upaya konspirasi ini gagal, dan Sargon misteriusnya berhasil naik ke puncak kekuasaan dengan menggulingkan Ur-Zababa dan bahkan menangkap raja Kish.

 

Setelah menguasai sebagian besar Sumeria (Mesopotamia selatan), Sargon memerintah dengan membentuk birokrasi efisien.

 

Dia menempatkan orang-orang kepercayaannya di setiap kota Sumeria untuk memerintah atas namanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: