Simak Berbagai Jenis Garam Beserta Manfaatnya

Simak Berbagai Jenis Garam Beserta Manfaatnya

dok_network--

RAKYAT BENTENG.COM - Garam adalah mineral kristal yang terbuat dari dua unsur, yaitu natrium (Na) dan klorin (Cl). Natrium dan klorin merupakan zat penting untuk tubuh karena membantu otak dan saraf untuk mengirimkan impuls listrik. 

Selain itu, garam juga berfungsi untuk berbagai macam tujuan, salah satunya menambahkan citarasa pada makanan tertentu. Bukan itu saja, garam juga bisa berfungsi sebagai pengawet makanan.

Sebaiknya cari tahu berbagai jenis garam dan berbagai manfaatnya untuk kesehatan tubuh. 

Zat yang Terkandung dalam Garam

Garam mengandung berbagai zat di dalamnya. Ada dua zat yang cukup besar pada garam, yaitu natrium dan klorida. Garam mengandung 40 persen natrium dan 60 klorida di dalamnya.

Selain itu, ada beberapa kandungan vitamin dan mineral lainnya, tetapi jumlahnya tidak terlalu besar, seperti:

• Kalsium.

• Yodium.

• Zat besi.

• Asam folat.

Lalu, mana yang lebih bahaya antara garam dan micin? Cari tahu melalui artikel “Generasi Micin vs Garam, Mana yang Lebih Berbahaya?”

Jenis-Jenis Garam
Bisa dibilang, garam dan masakan tidak bisa dipisahkan. Masakan mungkin terasa kurang sedap dan hambar kalau tidak diberi garam. Garam bisa dibilang salah satu bahan memasak terpenting di dunia. 

Namun, tahukah kamu bahwa ada berbagai jenis garam di dunia ini? Nah, garam yang sering kita masak adalah garam meja. Selain garam meja, berikut jenis-jenis garam lainnya yang perlu kamu ketahui:

1.Garam halus (garam meja)

Garam halus atau garam meja adalah garam yang paling umum dan sering digunakan dalam keperluan memasak. Garam berbentuk halus karena saat pembuatannya, garam digiling dan sebagian besar kotoran serta mineralnya terbuang.

Namun, salah satu kekurangan garam halus, saat digiling garam bisa menggumpal bersama. Karena alasan ini, berbagai zat yang disebut agen anti-caking perlu ditambahkan, sehingga garam dapat tergiling dengan halus. 

Garam halus mengandung hampir 97 persen natrium klorida bahkan bisa lebih tinggi. Tetapi, di banyak negara garam juga mengandung yodium tambahan.

2.Garam laut (sea salt)

Garam laut dibuat dengan cara menguapkan air laut. Seperti garam dapur, garam ini mengandung natrium klorida yang tinggi. 

Namun, tergantung pada sumbernya dan bagaimana prosesnya, biasanya mengandung berbagai mineral seperti potasium, besi, dan seng. 

Semakin gelap garam laut, semakin tinggi konsentrasi kotoran dan jejak nutrisi. Namun, karena polusi laut, garam laut juga menampung sejumlah logam berat seperti timah.

Garam laut dapat mengandung mikroplastik, yaitu sisa-sisa plastik mikroskopis. Implikasi kesehatan dari plastik mikro dalam makanan masih belum jelas, tetapi zat tersebut bisa menimbulkan risiko kesehatan yang masih tergolong rendah. Tidak seperti garam olahan biasa, garam laut lebih kasar, karena lebih tidak ditumbuk dengan halus. 

3.Meningkatkan rasa haus

Makanan yang tinggi garam dapat menyebabkan kamu merasa kehausan terus menerus. Hal ini karena tubuh ingin memperbaiki keseimbangan antara air dan natrium dalam tubuh.

4.Peningkatan retensi air

Berlebihan mengonsumsi garam, membuat ginjal tidak mampu menyaring kelebihan natrium dalam aliran darah. Hasilnya, natrium akan menumpuk dan tubuh menahan air ekstra untuk mengencerkan natrium.

Hal ini membuat kamu akan mengalami peningkatan retensi air. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak dapat mempertahankan jumlah cairan yang sesuai untuk tubuh.

Kondisi ini bisa memicu kamu mengalami kembung atau pembengkakan tubuh.

5.Meningkatkan risiko osteoporosis

Semakin banyak mengonsumsi garam, maka akan semakin banyak kalsium yang terbuang melalui urine. Jika kamu tidak mendapatkan jumlah kalsium yang cukup dari makanan, maka tubuh akan mengambilnya dari tulang. Kondisi ini bisa menyebabkan peningkatan risiko osteoporosis. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: