Setelah Lihat Foto Hidangan Lebaran ala Penerima BLT Ini, Yakin Masih Mau Ngeluh?
dok__rakyatbenteng.disway.id--
RAKYAT BENTENG.COM - Bagi sebagian besar Umat Muslim di Indonesia, Idul Fitri lebih dari sekadar hari bergembira atau hari kemenangan karena telah berhasil dalam menggapai kesucian setelah sebulan penuh berpuasa.
Idul fitri identik dengan "serba baru", jauh-jauh hari masyarakat sudah mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangannya, mulai dari mudik ke kampung halaman, mempersiapkan pakaian baru, perabot rumah baru, hingga menyiapkan beraneka ragam makanan dan minuman, yang sudah barang pasti kesemuanya dibeli dengan uang.
Bagaimana dengan warga kurang mampu? Apakah lantaran mereka dilanda ketiadaan materi lantas tidak ikut menikmati suasana lebaran sama seperti warga ekonomi menengah ke atas?
BACA JUGA:Ramadan Berbagi, Kejari Bagikan Takjil dan Sembako, Penerimanya
Disambangi media ini, salah seorang warga Desa Pagar Jati, Kecamatan Semidang Lagan yang namanya masuk dalam daftar penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD), Adni mengaku bersyukur karena bisa merayakan lebaran. Meski di rumahnya hanya ada hidangan tiga jenis kue kering.
"Alhamdulillah, walaupun sedikit yang penting ada. Intinya kan lebaran ini hari kemenangan, kita kembali suci dan saling bermaaf- maafan," jelas Adni.
"Setidaknya ada (makanan, red), syukur alhamdulillah. Ada kue siput, peyek dan pilus. Kalau minuman pemberian dari desa. Ada juga tetangga yang memberikan makanan," kata Adni.
BACA JUGA:Hari Kedua Lebaran, Rumah Warga di Desa Harapan Dilalap Si Jago Merah, Kondisi Saat Ini
Terpisah, Kadun I Pagar Jati, Randi Rahmansyah menjelaskan bahwa para KPM BLT DD ada makanan di rumahnya untuk disantap di hari lebaran.
"Mereka juga punya kue, walaupun sedikit. Selebihnya juga ada bantuan dari BLT DD jika mereka ingin membuat atau membeli kue. Ada beberapa yang saya lihat juga lumayan banyak kue nya, mungkin THR dari pihak lain atau Keluarga. Setahu kami dari kepala desa ada juga memberikan THR untuk masyarakat penerima bantuan, maupun warga lainnya," urai Randi.
Berbeda lagi dengan Ujang Sahri, warga kategori miskin ekstrem di Desa Lagan Bungin. Ujang hanya mengandalkan belas kasihan warga sekitar untuk menikmati makanan atau minuman di hari lebaran. Pasalnya Ujang dan istrinya tidak memiliki kemampuan untuk membeli.
"Setelah salat id mereka datang ke rumah untuk makan bersama. Kadang juga kita bungkus untuk mereka makan di rumah," jelas Arpan, pemilik kebun yang pondoknya ditunggui Ujang sekeluarga.
BACA JUGA:Penderita Covid-19 Varian Ini Mulai Naik, Kenali Baik-Baik Gejalanya
"Agar seperti warga desa lainnya, mereka (Ujang, red) juga diberikan paketan THR seperti minuman, kue, dan sejumlah uang. Warga desa yang berbaik hati dan memiliki rezeki lebih juga ikut memberi," demikian Arpan(ae3)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: