Ketika Para Pejabat Antusias Ikuti Outbound, Janda Miskin Ini Puluhan Tahun Hidup dalam Kegelapan

Ketika Para Pejabat Antusias Ikuti Outbound, Janda Miskin Ini Puluhan Tahun Hidup dalam Kegelapan

dok__rakyatbenteng.disway.id--

RAKYAT BENTENG.COM - Diperoleh informasi bahwa pejabat Eselon II di lingkungan Pemkab Bengkulu Tengah (Benteng) ramai-ramai outbound memanfaatkan akhir pekan ke objek wisata Kampoeng Durian, Desa Datar Lebar, Kecamatan Taba Penanjung. Mulai dari Kepala Dinas (Kadis), Kepala Badan (Kaban), Staf Ahli, Asisten hingga Pj Bupati, Dr. Heriyandi Roni, M.Si ikut serta. 

Mengutip dari roundown kegiatan yang didapat redaksi media ini, rombongan bertolak menuju ke lokasi pada Jumat, 24 Februari 2023 sore menggunakan mobil bus. Di lokasi sudah disiapkan penginapan oleh pengelola. Sayangnya belum berhasil diperoleh konfirmasi resmi dari pengelola kampoeng durian berapakah biaya yang dikeluarkan rombongan pejabat untuk penginapan berikut fasilitasnya. 

BACA JUGA:18 OPD Diganjar Penghargaan, Ini Daftarnya

Paginya, Sabtu, 24 Februari 2023 rombongan mengikuti serangkaian kegiatan outbound, yakni aktivitas pengembangan diri yang dilakukan dengan memanfaatkan keunggulan alam. Atau secara teoritisnya, bentuk permainan yang menggabungkan antara kemampuan fisik, kecerdasan, serta kekuatan mental. Dari dokumentasi foto yang beredar di medsos, peserta outbound tampak bersemangat serta riang gembira. 

"Iuran pribadi saja, tidak besar, karena kalau untuk anggaran resminya tidak ada. Dilaksanakan sengaja pas hari libur agar tidak menganggu pekerjaan. Lebih kepada program capasity building, tujuannya membangun kerjasama dan kekompakkan," kata salah seorang pejabat saat dihubungi wartawan. 

Menanggapi kegiatan healing rombongan pejabat tersebut, salah seorang pemerhati sosial, politik dan pemerintahan, merupakan perwakilan dari masyarakat Benteng, Nasirwandi menilai kegiatan tersebut tidak tepat diadakan. Sebab menurutnya banyak PR yang harusnya dituntaskan para pejabat, dan seharusnya Pj Bupati menagih hasil pekerjaan mereka mengingat itu adalah tuntutan masyarakat. 

"Yang harusnya mereka urus itu hasil uji kompetensi, mengisi kekosongan jabatan agar tidak terjadi masalah seperti di Dinas Dikbud yang dana BOS di sekolah jadi temuan BPK. Kejelasan pengembalian lahan hibah 30 persen kepada masyarakat, dan persoalan lain yang belum tuntas. Itu harusnya difokuskan untuk diselesaikan, bukannya malah outbound," kritik Nasirwandi. 

BACA JUGA:Daftar Lengkap Kuota Haji Bengkulu 2023, Benteng Paling Sedikit

Sementara para pejabat melewati akhir pekan di lokasi objek wisata, wartawan mendapati informasi ada warga miskin di Desa Kelindang Atas, Kecamatan Merigi Kelindang yang hidup dalam kegelapan, alias belum menikmati layanan listrik, sejak puluhan tahun. Rumah panggung milik Dalia Murni yang sebagian besar kayunya sudah lapuk tersebut hanya mengandalkan penerangan dari lampu teplok atau lampu minyak. 

Dalia berstatus janda berusia kurang lebih 50 tahun dikenal sebagai pengrajin bronang. Meski memiliki keahlian di bidang kerajinan tangan namun Dalia dan anak gadisnya, Sundari hidup miskin. Kemiskinan jualah yang merenggut hak pendidikan Sundari, yang diketahui putus sekolah sejak Kelas 1 SD. Alhasil Sundari tumbuh besar di rumahnya tanpa memiliki bekal pendidikan,  menemani sang ibu. Selain mengandalkan hasil penjualan bronang yang tidak seberapa, Dalia mendapat bantuan dari desa dan tetangga untuknya bertahan hidup sampai saat ini.(red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: